Bola.com, Bandung - Perjuangan keras disuguhkan pesenam Jawa Timur, Agus Adi Prayoko, saat merebut medali emas cabang senam nomor meja lompat PON 2016 di GOR Arcamanik, Bandung, Kamis (22/9/2016. Dia mengaku berlari dan melompat dalam kondisi lutut kanan cedera sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Agus mengatakan cedera lutut tersebut menimpanya saat berlatih dua hari lalu akibat mendarat dengan menggunakan satu kaki. Akibatnya, lutut kanan yang digunakan untuk menumpu bergeser. Namun, cedera tersebut tak membuatnya menyerah. Dia tetap ngotot tampil demi merampungkan misinya untuk meraih medali emas.
Baca Juga
Ternyata, cedera tersebut memengaruhi penampilan Agus. Saat lompatan pertama, dia tak bisa mendarat dengan mulus. Bahkan lututnya terasa sangat sakit, sehingga dia harus diusung oleh pelatih dan anggota tim Jatim untuk kembali ke titik start. Saat itu, pelatihnya bertanya apakah dia sanggup melanjutkan lomba. Agus dengan tegas menjawab tetap ingin menuntaskan tugasnya.
"Kalau cuma setengah-setengah nanggung. Ya sudah disikat saja. Saya merasa masih bisa, makanya tetap melanjutkan lomba," kata Agus, dalam obrolan dengan wartawan seusai pertandingan.
Perjudian Agus untuk tetap melanjutkan lomba terbayar lunas. Dia bisa melakukan lompatan kedua dengan hampir sempurna. Lompatan apik tersebut disambut gembira oleh kontingen Jatim. Mereka bertepuk tangan dan langsung menghampiri sembari memberi selamat kepada Agus yang terlihat lemas. Setelah itu, sang pesenam langsung mendapat perawatan di lututnya.
Agus mengatakan saat lompatan kedua, tenaga yang dimilikinya sudah hampir habis. Dia hanya menyediakan tenaga sebesar 30 persen, khusus untuk mendarat. Saat berlari menuju papan lompat, yang ada dalam pikirannya hanya bagaimana caranya melompat dan mendarat dengan sempurna.
"Saat berlari, kaki sudah tidak ada rasanya. Yang penting bisa lompat. Sudah nanggung, sekalian sakit tidak apa-apa," kata pesenam yang sudah empat kali tampil di ajang PON ini.
Perjudian Agus untuk melompat dalam kondisi cedera berakibat cukup fatal. Menurut diagnosis awal, otot lututnya sobek, sedangkan otot bagian belakang lutut tertarik. Pesenam berusia 27 tahun tersebut memprediksi butuh waktu lama untuk memulihkan kondisi lututnya. Tapi, semuanya terbayar lunas dengan menyabet medali emas.
"Tapi ini bukan cedera yang terburuk. Saya pernah mengalami cedera lebih parah pada SEA Games 2007 di Thailand. Waktu itu engkel saya sampai pisah. Sakitnya luar biasa. Sakit yang kali ini hanya 45 persen dari yang dulu," imbuh pesenam yang sudah tiga kali tampil di SEA Games dengan raihan satu medali perunggu itu.
Lalu, untuk dipersembahkan untuk siapa medali emas yang diraih Agus pada PON Jabar ini? "Ini buat istri saya Dewi Prahara dan Adelio Alvaro Prayoko," kata Agus.
Emas di nomor meja lompat ini diamankan Agus setelah mengumpulkan nilai rata-rata 14,415. Medali perak direbut pesenam DKI Jakarta, Ronny Saputra dengan nilai 14,250 dan medali perunggu jatuh ke tangan Dwi Samsul Arifin dari Jatim, dengan nilai 13,680.