PON: Praveen Ungkap Penyebab Kegagalan Sumbang Poin untuk Jateng

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 23 Sep 2016, 22:12 WIB
Ganda putra Jawa Tengah, Kenas Adi Haryanto/Praveen Jordan, saat melawan ganda putra Jawa Barat, Fajar Alfian/Ricky Karanda Suwardi, dalam final beregu putra bulutangkis PON XIX Jawa Barat di GOR Bima, Cirebon, Jumat (23/9/2016). (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Cirebon - Pemain ganda putra Jawa Tengah, Praveen Jordan, menyebut kekalahannya dan Kenas Adi Hardianto pada partai final bulutangkis beregu putra PON 2016 di GOR Bima Cirebon, Jumat (23/9/2016), karena tak bisa mengantisipasi perubahan permainan pasangan Jabar, Fajar Alfian/Ricky Karanda Suwardi. 

Praveen/Kenas lebih dulu unggul 21-10 pada gim pertama. Namun, pada dua gim berikutnya, pasangan Jateng ini justru takluk dengan skor 13-21, 22-24.

Advertisement

"Kekurangan kami tadi tak bisa mengantisipasi perubahan permainan lawan. Juga tadi kami kurang bagus menerima servis," ujar Praveen kepada wartawan seusai pertandingan.

Praveen mengatakan ada perbedaan saat harus bermain di nomor ganda putra karena biasanya tampil di ganda campuran. Namun, dia tak menyebut hal itu sebagai faktor penyebab kekalahan mereka. 

Praveen juga mengaku tak ada masalah dengan tekanan dari penonton. "Kalau penonton sudah biasa. Sudah sering mengalami seperti ini," ujar Praveen.

Sementara itu, Ricky Karanda menyebut dirinya dan Fajar sempat pasrah setelah tertinggal pada gim pertama. Mereka pun bermain tanpa beban pada dua gim berikutnya. Namun, itu justru malah sukses membawa kemenangan buat mereka.

"Tadi pas tertinggal pada gim pertama sempat tertekan juga. Namun, pada gim kedua kami mencoba bermain lepas saja. Nothing to lose lawan mereka. Justru itu membuat kami menang," kata Ricky.

Pertandingan final beregu putra ini akhirnya menjadi milik Jabar. Tim tuan rumah berhasil mengalahkan Jateng dengan skor 3-2. 

Berita Terkait