Bola.com, Aragon - Pebalap Afrika Selatan, Brad Binder, mengaku masih belum percaya bisa menyegel gelar juara dunia Moto3 setelah finis kedua pada balapan di Sirkuit Aragon, Spanyol, Minggu (25/9/2016).
Binder menjadi pebalap pertama asal Afrika Selatan yang menjadi juara dunia balap motor Grand Prix sejak Jon Ekerold pada 1980. Hebatnya, Binder menjadi juara dengan menyisakan empat seri tersisa.
Baca Juga
Raihan poin Binder tak akan bisa dikejar oleh pesaing terdekatnya, Jorge Navarro, di papan klasemen. Pebalap berusia 21 tahun itu kini telah mengoleksi 249 poin dan berselisih sangat jauh dengan Navarro yang baru mengantongi 143 poin.
"Saya masih tidak percaya. Ketika saya melewati garis finis saya mengangkat kepala saya, melihat ke arah tim dan menyadari apa yang sudah kami raih, tapi saya masih belum bisa mencernanya. Mungkin malam ini ketika saya akan pergi tidur saya akan menyadari hal besar yang sudah kami raih hari ini," ujar Binder seperti dikutip dari Motorsport, Senin (26/9/2016).
"Saya sangat senang khususnya untuk orang tua saya, yang sudah mengorbankan banyak hal untuk saya. Juga kepada tim saya dan semua orang yang sudah membantu saya untuk sampai ke sini. Terima kasih kepada mereka saja tidak cukup."
Binder juga mengaku kalau dia menjalani seri Aragon ini tanpa ada beban atau harapan menjadi juara dunia. Semua hal dia jalankan layaknya pekan-pekan balap seperti sebelumnya.
"Saya mencoba menghadapinya seperti akhir pekan lainnya. Setelah semua pertanyaan dan media dan fans, saya sedikit terkejut pada awalnya, tapi luar biasa meraih gelar di Aragon dan bisa menikmati empat balapan tersisa dan memberi yang terbaik," sambungnya.
Musim 2016 merupakan tahun keenam Binder berada di ajang Moto3. Total dia telah tampil dalam 83 race, menang lima kali (seluruhnya pada musim ini), 16 podium, dan lima pole position.