Bola.com, Bekasi - Ada cerita menarik di balik kemenangan tim sepak bola Sulawesi Selatan atas Sumatra Selatan 2-0 pada semifinal PON XIX di Stadion Patriot, Bekasi, Senin (26/9/2016).
Usai membawa Sulsel lolos ke final, tiga pemain tim Sulsel yang bermain di PSM Makassar, yakni Muhammad Syaiful, Wasyiat Abdullah, dan Andri Faisal Amru dilanda perasaan galau.
Pasalnya pelatih PSM, Robert Alberts, meminta mereka pulang ke Makassar untuk persiapan menghadapi Barito Putera di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Sabtu (1/10/2016). Namun, pelatih asal Belanda ini tidak menjamin ketiganya masuk daftar pemain ke Banjarmasin.
Alasan Roberts, ia meragukan kondisi ketiganya. "Saya takut mereka akan cedera. Saat ini, saya sudah mempersiapkan antisipasi andai mereka absen," kata pelatih asal Belanda itu kepada Bola.com.
Tim PSM akan berangkat ke Banjarmasin, Jumat (30/9/2016) pagi sementara partai final Jabar versus Sulsel akan berlangsung di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Rabu (28/9/2016).
Baca Juga
Di antara ketiganya, Syaiful dan Wasyiat adalah pemain starter Robert. Jadi, wajar kalau keduanya jadi serbasalah. "Kami serba salah. Satu sisi, kami ingin membawa Sulsel mencetak sejarah. Di sisi lain, kami juga tidak ingin kehilangan tempat di PSM," ujar Wasyiat.
Beruntung manajemen tim sepak bola PON Sulsel bergerak cepat dengan menghubungi CEO PSM, Munafri Arifuddin, untuk meminta kelonggaran agar ketiga pemainnya bisa memperkuat tim Sulsel.
"Alhamdulillah, Pak Munafri mempersilakan kami memakai ketiga pemain PSM. Beliau akan membantu menjelaskan ke Robert soal peranan vital ketiganya di tim PON Sulsel," kata Erwin Hatta, manajer Sulsel.
Bagi tim Sulsel, lolos ke final adalah sejarah. Prestasi tertinggi Sulsel di cabor sepak bola adalah meraih perunggu pada PON 1977. "Ini yang kami tekankan kepada manajemen PSM. Kami juga membawa nama daerah dan Pak Munafri sangat mengerti," papar Erwin.
Usai mengalahkan Sumsel, tim Sulsel langsung bertolak ke Bandung. Mereka akan menginap pada sebuah hotel di kawasan Pasteur.