Bola.com, Jakarta - Penunggakan gaji pemain mewarnai Indonesia Soccer Championship B. Ada klub yang beralasan belum mendapatkan dana subsidi dari PT Gelora Trisula Semesta sebagai operator kompetisi. PT GTS pun menegaskan bahwa subsidi yang diberikan oleh klub bukan alasan untuk menunggak gaji pemain.
Sejumlah klub ISC B yang dikabarkan menunggak gaji pemain adalah Perserang Serang, Persiraja Banda Aceh, dan Persiba Bantul. Memang, setiap klub yang berkompetisi di ISC B memang mendapatkan subsidi sebesar 400 juta rupiah pada babak awal.
Baca Juga
Namun, ada klub yang ternyata menggunakan subsidi tersebut untuk keperluan membayar gaji pemain seperti yang dilakukan oleh Persiraja. PT GTS pun menegaskan bahwa subsidi yang diberikan kepada klub bukan untuk melakukan pembayaran gaji pemain.
"Yang kami inginkan adalah jangan sampai klub menanggap subsidi dari kami berikan adalah sumber untuk melakukan pembayaran gaji pemain. Subsidi itu seharusnya justru menjadi pemacu, komplemen, atau vitamin bagi klub. Jika semua mengatakan gaji pemain belum dibayarkan karena subsidi belum turun, jelas ada kesalahan pemahaman di sana," ujar Direktur PT GTS, Joko Driyono, usai membuka kegiatan evaluasi perangkat pertandingan dan sosialisasi aturan baru PT GTS di Hotel Grand Cempaka, Selasa (27/9/2016).
"Subsidi untuk babak awal ISC B adalah 400 juta, saya yakin anggaran klub yang berada di ISC B jauh lebih dari jumlah tersebut. Ini menyangkut perencanaan keuangan dan akan menjadi pembelajaran baik bagi klub yang ada di level Divisi Utama," lanjut Joko.
Sementara itu ISC B 2016 telah mencapai babak 16 besar. PT GTS pun memberikan subsidi lagi kepada 16 klub yang berlaga di babak tersebut, di mana besar subsidi kali ini adalah 300 juta rupiah.
Namun, Direktur Kompetisi dan Regulasi PT GTS, Ratu Tisha Destria, sudah menegaskan sejak pengundian babak 16 besar, klub harus menggunakan 50 juta dari subsidi itu untuk keperluan implementasi komersil.