Jersey Laris Manis, Madura United Kewalahan Layani Pembeli

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 28 Sep 2016, 09:01 WIB
Penjualan jersey Madura United mengalami peningkatan signifikan selama tampil di Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Bangkalan - Upaya manajemen Madura United untuk terus mengepakkan sayapnya mulai membuahkan hasil. Tak hanya memunculkan komunitas-komunitas baru bagi masyarakat Madura yang berada di daerah lain, penjualan jersey Madura United juga terus meningkat.

Dari data yang dimiliki Direktur Bisnis dan Pengembangan Madura United, Alief Syachviar, ribuan jersey yang dijual di gerai resmi Madura United di Pamekasan selalu ludes. Tak hanya itu, pemesanan lewat JD.id juga laris manis.

Saking larisnya, manajemen mengaku kewalahan melayani permintaan pembeli, terutama yang dari luar pulau. Dari pengakuan Alief, warga Madura yang berada di Kalimantan, Sumatera, provinsi lain, serta Malaysia, Brunei dan negara lain kerap kali memborong jersey Madura United dalam jumlah yang cukup besar.

Advertisement

“Sekali beli langsung sebanyak 30 jersey dan ada juga yang 25 jersey. Permintaan itu setiap bulan terus saja ada. Padahal, peminat di Madura sendiri sangat besar dan Itu bisa dicek di lapak penjualan kami secara online di JD.id,” tuturnya.

Manajemen Madura United mengaku bangga dengan besarnya animo warga Madura terhadap jersey Madura United. Alief menyebutkan, bukan soal besaran uang yang mereka dapatkan, atau banyaknya peminat jerseynya, tapi banyaknya penjualan jersey ini menunjukkan bahwa masyarakat Madura bangga dengan timnya sendiri.

Tak hanya itu, sesuai dengan tujuan awal manajemen Madura United, larisnya penjualan jersey tim berjulukan Laskar Sape Kerrab itu setidaknya memberikan gambaran bahwa sejak tim ini ada, warga Madura kini memiliki alat untuk menyatukan mereka.

Kabar baiknya, lancarnya upaya bisnis dan pengembangan yang dilakukan badan usaha klub yang dulu bernama Pelita Bandung Raya ini membuat pihak klub mulai merasakan keuntungannya.

“Hasil dari usaha ini nanti kembali untuk menghidupi dan membesarkan klub layaknya di luar negeri. Klub-klub di luar sana tidak bisa hanya mengandalkan tiket penonton dan sponsorship, tapi usaha-usaha lain. Dalam era kapitalisasi industri sepak bola, kami dituntut untuk terus berinovasi,” sebut Alief.

Alief menyatakan tim bisnis Madura United akan membuat sejumlah produk lain macam syal, dan aksesoris lain untuk dipasarkan ke publik, khususnya warga Madura. “Kami ingin menjadikan klub ini semakin besar dan hebat, baik dari segi prestasi maupun bisnis,” ujarnya.