Bola.com, Malang - Harapan Arema Cronus U-21 memetik kemenangan perdana pada ajang ISC U-21 kembali pupus. Meski diperkuat dua pemain dari tim senior, Junda Irawan dan Dio Permana, mereka tetap dihajar Persela Lamongan enam gol tanpa balas, Jumat (30/9/2016) di Stadion Kanjuruhan.
Pada babak pertama, permainan Arema U-21 cukup menjanjikan. Dio dan Junda bisa membuat lini belakang dan tengah cukup tangguh. Namun setelah kebobolan lewat titik penalti oleh striker Fahmi Al Ayubi pada pengujung babak pertama, mental Arema U-21 runtuh.
Baca Juga
Pada babak kedua, lima gol tambahan digelontorkan oleh Fahmi (dua gol), Bima, Malik dan Ardi Yuniar. "Kemenangan ini karena perbaikan yang dilakukan pada babak kedua. Di ruang ganti evaluasi kami lakukan agar anak-anak berani memainkan bola," kata pelatih Persela Lamongan U-21, Didik Ludiyanto.
Kemenangan ini bagi Persela membuat mereka kokoh di puncak klasemen Grup 2 dengan nilai 16. Sedangkan Arema U-21 masih di dasar klasemen dengan poin satu.
Ini membuat asisten pelatih Arema U-21 Miftahul Huda tak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat konferensi pers. "Persela main bagus sekali. Secara hasil kami pasti kecewa. Tapi ini sudah maksimal. Evaluasi sudah berkali-kali dilakukan. Mungkin ini masalah mental. Anak-anak masih terlalu muda di kompetisi ini," katanya.
Bisa diartikan kalau kehadiran dua pemain senior di Arema U-21 tak bisa langsung mengangkat performa tim secara keseluruhan. Sebab, diputaran pertama lalu mereka dihajar delapan gol tanpa balas.
Setelah Dio dan Junda bergabung, masih dihajar enam gol. Hanya dua gol lebih sedikit ketimbang tanpa pemain senior. Tapi secara kualitas pemain Arema Cronus U-21 tidak bisa memberikan dukungan kepada dua pemain senior itu.