Bola.com, Malang - Arema Cronus bisa dibilang jadi salah satu tim yang tidak pernah tampil full team sepanjang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Ada saja pemain yang cedera dan terkena hukumlan akumulasi kartu.
Tetapi, performa tim berjuluk Singo Edan ini masih tergolong stabil. Bisa dilihat dari klasemen sementara mereka masih berada di urutan kedua. Ternyata tim besutan Milomir Seslija ini punya program khusus untuk membuat penampilan pemain inti dan pelapis sama kuatnya.
Padahal biasanya, pelapis yang menggantikan pemain inti selalu butuh waktu untuk bisa nyetel dengan tim. Tetapi, Arema tidak. Siapapun pemain yang masuk starter selalu dalam kondisi siap tempur.
Baca Juga
Rahasianya, ternyata tim pelatih Arema sangat memperhatikan pemain pelapis. Sehari setelah pertandingan, para pemain yang tidak mendapat kesempatan main penuh selalu diagendakan untuk melakoni uji coba. Tujuannya menyamakan level fisik dan mental dengan pemain inti yang sudah tampil di TSC 2016.
Seperti Sabtu (1/9/2016), Sunarto dkk. yang tidak masuk tim utama saat Arema menjamu Mitra Kukar (30/9/2016), melakoni uji coba melawan Arema U-21 di Stadion Gajayana, Malang.
Dalam dua bulan terakhir memang tim juniornya itu yang jadi lawan tanding. Kebetulan Arema U-21 juga sedang membutuhkan lawan tanding untuk pemain cadangan sehingga mereka memang sama-sama membutuhkan.
"Pertandingan uji coba seperti ini penting. Bukan masalah skornya. Tapi, untuk memberikan atmosfer pertandingan kepada yang belum main," kata asisten pelatih Arema, Joko Susilo.
Sebenarnya cara yang diterapkan Arema ini sudah dilakukan di Eropa atau negara lainnya. Bahkan di beberapa negara ada kompetisi tersendiri untuk tim reserve atau tim B sehingga saat kesempatan datang, para pemain reserve sudah siap main di tim utama.