Bola.com, Sydney - Keberadaan para pemain yang pernah berkiprah di kompetisi tertinggi Australia, A-League, di Persib Bandung mengundang keingintahuan media lokal Negeri Kanguru.
Seperti yang diangkat The World Game dalam jaringan SBS (Special Broadcasting Service) di seantero Australia dalam laman mereka, Sabtu (1/10/2016).
Media yang mengudara sejak 1980 ini secara khusus meminta pendapat para jebolan A-League yang ada di Persib saat ini, yakni Sergio van Dijk, Marcos Flores, dan Diogo Ferreira, mengenai klub baru mereka yang berkiprah di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Baca Juga
Ketiga pemain itu dengan kompak menyanjung Persib. Keberadaan bobotoh dengan antusiasme mereka jadi hal yang cukup menarik perhatian Flores dan Ferreira yang baru bergabung.
"Gila, banyak sekali fans, dan klub dijalankan dengan baik, sangat baik. Saya sedikit terkejut," kata Diogo.
"Atmosfer di sini (Bandung) sangat berbeda. Saya pernah bermain di Derbi Melbourne dan dua jam sebelum pertandingan Anda masih bisa berkendara di jalan-jalan. Tapi di sini, bahkan dua hingga tiga jam jelang pertandingan, Anda sudah tidak bisa mendekati stadion. Bila tidak mendapat pengawalan polisi, kami tidak akan bisa sampai tepat waktu karena banyak sekali orang, fans di mana-mana," imbuh pemain 26 tahun itu.
Marcos Flores menimpali Ferreira dengan berujar meski datang dari Argentina yang juga memiliki gairah sepak bola tinggi, Flores menilai fans Persib punya level gairah yang berbeda.
"Tidak ada tempat di mana Anda pergi tanpa menjumpai orang menyapamu. Suatu ketika saya pergi membeli kopi, ada tiga orang yang mengelilingi cangkir kopi saya. Saya penasaran apa yang mereka lakukan, ternyata mereka menggambar logo Persib. Saat mereka mengembalikan cangkir itu ke saya, kopinya sudah dingin. Tapi, itu hal yang sungguh luar biasa. Mereka benar-benar fans yang menyenangkan dan sangat bergairah," cerita Flores.
Terbantu Sergio van Dijk
Ferreira dan Flores juga merasa terbantu dengan keberadaan Sergio van Dijk yang sudah lebih dulu berada di tim Maung Bandung. Apalagi, ia merupakan pemain naturalisasi yang berdarah Indonesia.
Tidak sekadar jadi teman baik, striker berkepala plontos itu juga jadi penerjemah sekaligus informan mengenai kehidupan di Kota Bandung serta Indonesia pada umumnya.
"Dia memberikan bantuan besar dalam semua hal. Bagaimana semua berjalan di sini, apa yang perlu dilakukan dan yang tidak. Setiap kali pelatih bicara, dia menerjemahkannya untuk saya," kata Ferreira.
Sementara Flores menganggap Sergio van Dijk merupakan bintang besar di Persib. "Dia jadi penerjemah saya, membantu saya ketika di supermarket membeli barang-barang. Luar biasa ketika kami baru berjalan kira-kira 10 langkah menuju pusat perbelanjaan, ada 10 orang yang memintanya foto bersama," ungkap Flores.
"Sesuatu yang bisa dilakukan 20 menit tapi jadi dua jam dan itu membuat saya menyadari bagaimana sulitnya kehidupan (Lionel) Messi. Seperti bagaimana saya menyayangi Van Dijk, saya tak akan pernah memintanya ke supermarket bersama saya lagi," tutur pemain 30 tahun itu sambil tertawa.
Persib bukan klub biasa
Van Dijk membalas ungkapan hati teman-temannya itu dengan berujar apa yang dilakukannya sebagai balasan apa yang sudah diterimanya selama ini.
"Saya sudah tahu bahkan sebelum bermain di Persib pada 2013 karena separuh keluarga saya berasal dari Indonesia, jadi saya tahu apa yang harus dilakukan. Tapi, saya bisa membayangkan untuk mereka yang belum pernah ke Indonesia dan sekarang ke sini untuk bermain, tentu ada kesenjangan budaya," paparnya.
Menariknya, baru beberapa bulan tinggal di Bandung, Ferreira menyebut sudah mengetahui banyak tempat asik di Kota Kembang itu, semisal cafe yang nyaman untuk bersantai.
"Sesungguhnya, ini tak bisa dipercaya. Ada beberapa cafe yang suasananya mirip seperti di Melbourne. Bandung kota yang menyenangkan," puji Ferreira.
Seperti diketahui, Flores dan Van Dijk pernah jadi rekan satu tim saat di Adelaide United pada 2010-2011. Sementara Diogo Ferreira pernah berkostum Brisbane Roar yang pernah jadi klub van Dijk serta bermain di Melbourne Victory, klub yang pernah dibela Marcos Flores.
Pada akhir tulisannya The World Game menuliskan bila Marcos Flores dan Diego Ferreira dengan cepat menyimpulkan bila Persib bukanlah tim biasa-biasa saja.