Membongkar Serangan Balik Mematikan Bhayangkara FC

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 03 Okt 2016, 12:00 WIB
Bhayangkara FC blakblakan mengungkapkan rahasia serangan balik mereka yang membahayakan lawan. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Surabaya - Skema serangan balik menjadi senjata utama Bhayangkara FC di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Sejauh ini, taktik tersebut berjalan efektif. 

Bagi lawan, skema ini cukup membahayakan pertahanan mereka. Setidaknya hal itulah yang berlaku saat Bhayangkara FC menghajar Sriwijaya FC 4-0 di pekan ke-21 TSC 2016, Minggu (2/10/2016), di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.

Dengan mengandalkan kecepatan Thiago Furtuoso, skema serangan balik yang diterapkan pelatih Ibnu Grahan berkali-kali merusak pertahanan Sriwijaya FC. Daya hancur dari strategi ini semakin besar saat dikombinasikan dengan penguasaan bola serta penyelesaian akhir yang akurat.

Advertisement

Sebetulnya, taktik ini bukanlah yang pertama diterapkan. Dalam beberapa pertandingan sebelumnya, Bhayangkara sudah menggunakan skema main seperti ini dan berhasil. Salah satunya saat mempermalukan Mitra Kukar 3-2 di Tenggarong (17/7/2016).

Namun, kala itu skema tersebut belum sempurna karena di sisi lain, lubang di pertahanan mereka masih menganga.

Berbeda dengan laga kontra Sriwijaya FC, serangan balik cepat yang mereka bangun nyaris tanpa celah. Cara menyerang sama baiknya dengan organisasi pertahanan yang mereka galang. Hasilnya bisa dibilang luar biasa.

2 dari 2 halaman

Tidak menjamin selalu berhasil

Pelatih Bhayangkara FC, Ibnu Grahan, tidak menjamin strategi serangan balik selalu berhasil. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Pelatih kepala Bhayangkara FC, Ibnu Grahan, menyebutkan kekompakan serta daya juang setiap individu pemain Bhayangkara FC adalah kunci keberhasilan taktik ini. Lantaran tidak mau kalah, Indra Kahfi dkk. berusaha keras tidak mau dilewati pemain lawan.

"Pemain berusaha keras merebut bola. Setelah bola dalam penguasaan kami, secepat mungkin didorong ke depan. Bersamaan dengan itu pula, beberapa pemain bergerak untuk mendukung Thiago. Kuncinya, pemain tidak boleh cepat kehilangan bola," jelas Ibnu.

Namun, Ibnu tidak berani menjamin taktik ini selalu berjalan efektif. Sebab, banyak variabel lain yang menunjang kelancaran berjalannya skema tersebut.

"Ada saatnya performa sebuah tim menurun. Skema apapun yang diterapkan tidak akan jalan. Ada kalanya juga tim itu bermain sangat bagus. Menjaga stabilitas penampilan inilah menjadi tugas seorang pelatih," katanya.

Ibnu tidak memungkiri membaiknya performa serangan balik Bhayangkara FC tidak lepas dari beberapa hal, salah satunya lantaran membaiknya kemampuan para pemainnya menyerap dan menerapkan instruksi yang ia berikan.

Kematangan para pemain muda, kekompakan, serta mentalitas dan spirit untuk memenangkan pertandingan menjadi faktor lain yang memengaruhi keberhasilan mereka. Termasuk sukses Thiago beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.

"Semua saling terkait dan saling menunjang. Satu tidak jalan, akan mengganggu yang lainnya. Karena itu, memastikan semua variabel itu dalam kondisi baik sebelum bertanding sangat penting," ucap Ibnu.