5 Fakta Lee Yong-dae, Pangeran Bulutangkis Asal Negeri K-Pop

oleh Oka Akhsan diperbarui 03 Okt 2016, 15:00 WIB
Pebulutangkis Korea Selatan, Lee Yong-dae, pensiun dari tim nasional setelah menjuarai Korea Terbuka Supers Series 2016, Minggu (2/10/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Pebulutangkis Korea Selatan, Lee Yong-dae, akhirnya mundur dari tim nasional setelah berkarier selama 14 tahun. Korea Terbuka Super Series 2016, yang digelar pada akhir pekan lalu, menjadi turnamen internasional terakhir yang diikuti pemain berusia 28 tahun itu.

Advertisement

Lee Yong-dae menutup karier dengan manis. Bersama pasangannya di ganda putra, Yoo Yeon-seong, Yong-dae menjadi kampiun di kandang sendiri setelah pada babak final, Minggu (2/10/2016), menang dramatis atas wakil China, Li Junhui/Liu Yuchen, 16-21, 22-20, 21-18.

Yong-dae pensiun saat masih dalam usia emas dan berada di puncak prestasi. Ketika gantung raket, Yong-dae/Yoon-seong berstatus sebagai pasangan nomor satu dunia.

Yong-dae memutuskan pensiun dengan alasan ingin memberi kesempatan kepada para pemain muda Negeri Ginseng.

Namun, Yong-dae tak 100 persen meninggalkan olahraga tepok bulu yang telah membesarkan namanya. Dia masih akan tetap bertanding, baik di liga domestik maupun turnamen profesional internasional lain yang tak masuk dalam perhitungan ranking BWF.

Pensiunnya Yong-dae membuat dunia bulutangkis kehilangan salah satu bintang yang paling populer. Dia punya banyak fans di seluruh dunia karena selain piawai mengayun raket, dia juga memiliki paras yang tampan. Aksi-aksi pria kelahiran Gwangju, Jeonnam, Korea Selatan, itu dipastikan bakal sangat dirindukan para penggemarnya.

Banyak hal menarik yang mengiringi perjalanan karier seorang Lee Yong-dae. Berikut ini adalah beberapa fakta unik seputar pemain yang mendapat julukan Pangeran Bulutangkis itu:

2 dari 6 halaman

Prestasi Gemilang

Ganda putra Korea Selatan, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, berhasil menjadi juara BCA Indonesia Open 2016 usai menaklukan ganda putra China, Chai Biao/Hong Wei, pada laga final di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (5/6/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

1. Prestasi Gemilang

Lee Yong-dae merupakan pemain spesialis ganda. Menurut situs resmi BWF, sepanjang kariernya dia sudah berpasangan dengan delapan pemain berbeda (empat di ganda putra dan empat di ganda campuran).

Mereka yang pernah berpartner dengan Yong-dae adalah Jung Jae-sung, Shin Baek-cheol, Ko Sung-hyun, dan Yoo Yeon-seong di ganda putra, serta Lee Hyo-jung, Ha Jung-eun, Shin Seung-chan, dan Lee So-hee (ganda campuran).

Saat pensiun, Yong-dae berduet dengan Yeon-seong (ganda putra) dan So-hee (ganda campuran).

Meski sempat beberapa kali berganti pasangan, prestasi Yong-dae tetap stabil. Dia tercatat menjadi pemain ranking 1 dunia dengan empat pasangan berbeda, yakni Jung Jae-sung, Ko Sung-hyun, Yoo Yeon-seong, dan Lee Hyo-jung.

Yong-dae memiliki karier cemerlang. Berbagai gelar bergengsi telah diraihnya, terutama di ganda putra. Dia pun dianggap sebagai salah satu pemain spesialis ganda terbaik sepanjang sejarah.

Sepanjang karier, Yong-dae telah mengoleksi total 43 titel turnamen level Superseries. Dia menjadi pemain tersukses kedua di turnamen level Superseries setelah bintang Malaysia, Lee Chong Wei.

Meski mayoritas gelarnya diraih dari nomor ganda putra, prestasi tertinggi Yong-dae justru berasal dari ganda campuran.

Bersama Lee Hyo-jung, Yong-dae sukses merebut medali emas Olimpiade Beijing 2008 dengan mengalahkan pasangan Indonesia, Nova Widianto/Liliyana Natsir. Dalam usia 19 tahun, Yong-dae menjadi pemain termuda yang meraih emas cabang bulutangkis Olimpiade.

Di ganda putra, prestasi terbaik Yong-dae di Olimpiade adalah medali perunggu pada 2012 di London, Inggris, bersama Jung Jae-sung. Pada Olimpiade Rio 2016, Yong-dae yang berpasangan dengan Yeon-seong sudah tersingkir di babak perempat final.

Yong-dae juga tiga kali kalah di final Kejuaraan Dunia (2007, 2009, 2014) dan takluk dari sang musuh bebuyutan yang merupakan ganda putra terbaik Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di laga perebutan medali emas perseorangan Asian Games 2014.

"Penyesalan terbesar saya adalah Olimpiade di Rio. Tekanan publik kepada kami sangat besar. Tanpa itu, kami mungkin bisa tampil lebih baik. Karier saya juga akan lebih sempurna jika bisa memenangi Kejuaraan Dunia dan Asian Games," kata Yong-dae kepada BWF.

 

3 dari 6 halaman

Berjodoh dengan Indonesia

Lee Yong-dae (kiri) tersenyum kepada suporter usai mengalahkan pasangan China, Chai Biao/Hong Wei, dengan skor 13-21, 21-13, dan 21-16 pada partai final yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (5/6/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

2. Berjodoh dengan Indonesia

Lee Yong-dae sangat populer dan punya banyak fans di Indonesia. Kehadiran Yong-dae selalu menjadi magnet bagi para penonton dalam setiap turnamen yang diikutinya, terutama pada ajang Indonesia Terbuka.

Bisa dibilang Yong-dae merupakan pujaan publik Istora. Setiap kali bertanding, dia selalu mendapat sambutan meriah dari penonton, bahkan saat menghadapi pemain tuan rumah sekalipun. Tak jarang ia mendapat kado atau hadiah lain dari penggemar.

Wajar jika Yong-dae menyebut bermain di Istora seperti bermain di rumah sendiri. Dukungan dari suporter fanatik tuan rumah membuat Yong-dae selalu bermain kesetanan di Istora.

Total Yong-dae sudah empat kali jadi juara di Indonesia Terbuka. Dua kali bareng Jung Jae-sung, sisanya bersama Yoo Yeon-seong.

Yong-dae seolah berjodoh dengan Indonesia. Dalam kariernya, dia punya banyak lawan berat. Namun, rivalitas tersengitnya adalah dengan pasangan terbaik Merah-Putih, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Yong-dae/Yeon-Seong sudah beberapa kali menyajikan pertandingan sengit dengan Ahsan/Hendra. Salah satu yang paling diingat adalah laga semifinal Final Superseries 2015 yang dimenangkan oleh Ahsan/Hendra. Total kedua pasangan sudah 13 kali bertemu dengan rekor pertemuan memihak Yong-dae/Yeon-seong (7-6).

4 dari 6 halaman

Ekspresif di Lapangan

Terdengar sahut menyahut jeritan para wanita yang menyebut nama Lee Yong-dae saat dirinya membuka baju disela-sela laga semifinal BCA Indonesia Open 2016. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

3. Ekspresif di Lapangan

Lee Yong-dae merupakan pemain yang ekspresif saat berada di lapangan. Segala hal yang dilakukannya sering kali membuat penonton histeris, terutama kaum hawa.

Saat bertanding, Yong-dae punya beberapa gerakan khas yang diingat fansnya, seperti menarik bagian bawah bajunya sebelum servis, memperlihatkan gerakan dan ekspresi bibir yang unik, serta merapikan rambut bagian samping dengan tangan.

Namun, yang paling ditunggu fans wanita adalah momen saat pergantian gim atau setelah memenangkan pertandingan.

Saat jeda, Yong-dae biasanya mengganti baju di pinggir lapangan. Arena akan langsung bergemuruh dengan teriakan histeris penonton wanita yang melihat kulit putih mulus dan badan atletis Yong-dae.

Jeritan penonton semakin menjadi usai laga. Yong-dae kerap melakukan selebrasi dengan membuka bajunya yang masih basah oleh keringat untuk dilemparkan kepada fans di tribune.

Selebrasi lain Yong-dae yang akan selalu diingat oleh publik Korea Selatan adalah kedipan mata. Yong-dae mengedipkan mata ke kamera setelah memenangkan laga final Olimpiade 2008. Berkat selebrasi itu, Yong-dae mendapat julukan Korea's Little Brother.

5 dari 6 halaman

Tampil di Televisi

Pemain ganda Korea Selatan, Lee Yong-dae, merupakan salah satu bintang asing yang menjadi idola penonton di Indonesia Open 2016. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

4. Tampil di Televisi

Berparas rupawan, banyak yang mengatakan Lee Yong-dae lebih cocok jadi artis ketimbang atlet. Maklum, dia berasal dari Korea Selatan yang terkenal dengan K-Pop dan K-Dramanya. Korean Wave yang melanda dunia secara tak langsung berpengaruh terhadap popularitas Yong-dae.

Karena berprestasi dan berwajah mirip aktor dan idola Korea, Lee Seung-gi, Yong-dae sempat beberapa kali mendapat undangan untuk tampil dalam acara televisi Korea, mulai dari acara talk show (Happy Together dan Healing Camp), reality show bertema olah raga (Cool Kiz on the Block), sampai acara bertema percintaan (We Got Married).

Dalam acara Happy Together dan Cool Kiz on the Block, Yong-dae sukses membuat penonton terpukau karena mampu menyelesaikan tantangan membelah semangka dengan kok lewat pukulan smes.

6 dari 6 halaman

Terlibat Skandal

Lee Yong-dae, kerap dikaitkan dengan beberapa wanita cantik. (Badmintonindonesia.org)

5. Terlibat Skandal

Lee Yong-dae ternyata pernah terbelit skandal. Yang paling mengejutkan adalah kasus doping pada awal 2014.

Yong-dae dan rekannya, Kim Ki-jung, mendapat sanksi larangan bertanding selama setahun dari BWF karena diduga melewati tes luar kompetisi pada 2013.

Namun, BWF membatalkan hukuman tersebut setelah Yong-dae melakukan banding ke Badan Arbitrase Olahraga (CAS) dan PBSI-nya Korea (BKA) mampu memberikan bukti bahwa si pemain tak bersalah.

Skandal yang tak kalah mencuri perhatian adalah ketika foto-foto mesra Yong-dae dengan sang kekasih, aktris baru Han Soo-hyun, tersebar di dunia maya selepas Olimpiade London 2012. Namun, masalah itu akhirnya diselesaikan lewat ranah hukum.

Terkait hubungan asmara, Yong-dae sangat tertutup. Saat ditanya soal masalah percintaan, dia selalu menjawab ingin fokus pada karier.

Padahal, banyak artis cantik Korea yang dihubungkan dengan Yong-dae. Bahkan, nama pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir, pernah disebut-sebut dekat dengan Yong-dae. Namun, semua hanya rumor yang belum terbukti kebenarannya.

"Saya menyukai wanita yang manis dan terlihat polos, pengertian, serta jago memasak. Akan lebih baik jika dia suka olahraga. Ibu saya mengatakan saya harus mencari cewek yang jago masak. Urusan wajah belakangan," ujar Lee Yong-dae dikutip dari Allkpop.

Berita Terkait