Kunci Sukses PSM Tak Terkalahkan pada 9 Laga di Mata Suporter

oleh Abdi Satria diperbarui 03 Okt 2016, 15:45 WIB
Suporter PSM mengapresiasi catatan tak terkalahkan tim Juku Eja dalam sembilan pertandingan terakhir di TSC. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Makassar - Tren positif PSM Makassar terus berlanjut seusai menekuk tuan rumah Barito Putera pada pekan ke-21 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Sabtu (1/10/2016). Sampai saat ini, Juku Eja belum terkalahkan dalam sembilan partai terakhirnya di TSC 2016.

Sukses PSM ini mendapat apresiasi dari kalangan suporter. Fans menilai peran Robert Alberts sebagai pelatih sangat vital di balik kebangkitan Juku Eja setelah sempat terpuruk pada awal kedatangan pelatih asal Belanda itu.

"Kami menilai Robert sebagai pelatih yang punya visi yang jelas. Dukungan kuat dari manajemen yang sempat pasang badan saat PSM terpuruk juga tidak bisa dinafikan," tegas Andi Coklat, pentolan The Maczman, kelompok suporter terbesar di Makassar kepada Bola.com, Senin (3/10/2016).

Salah satu kelebihan Robert di mata Coklat adalah kejelian melihat potensi pemain. "Robert tidak ragu melakukan rotasi pemain. Ini yang membuat PSM tetap solid meski ada pemain absen karena cedera atau akumulasi kartu," jelas Doktor yang juga dosen pada sejumlah perguruan tinggi di Sulawesi Selatan ini.

Advertisement

Coklat merujuk fakta saat PSM menekuk Barito. Pada pertandingan itu, PSM tidak diperkuat empat pemain yang selama ini jadi starter, yakni M. Syaiful, Wasyiat Abdullah, Ardan Aras, dan Luiz Ricardo.

"Tanpa empat pilar, PSM tetap meraih poin penuh. Padahal, selama ini PSM terkesan sulit memetik poin di kandang lawan," papar Coklat.

Meski begitu, Coklat menilai skuat Robert masih menyimpan kelemahan dalam hal stamina, khususnya para pemain asing dari Belanda, Wiliam Pluim dan Ronald Hikpoors. "Secara teknis mereka bagus. Tapi, keduanya masih lamban karena stamina kedodoran terutama pada 20 menit terakhir," ungkap Coklat.

Coklat menegaskan empat pemain asing di bawah Robert belum bisa disamakan di era PSM 2003-2005. Kala itu, manajemen PSM yang dikomandani Aksa bersaudara mendatangkan Cristian Gonzalez, Ronald Fagundez, Oscra Aravena, dan Jorge Toledo.

"Sebenarnya, suporter ingin PSM juara tahun ini. Tapi, kalau melihat kondisi saat ini, target lima besar yang dicanangkan manajemen terbilang realistis," tegasnya.

Sebelumnya, Munafri Arifuddin, CEO PSM membebankan target minimal lima besar di akhir TSC 2016 pada Robert dan skuatnya.

"Robert pun wajib membalas kekalahan PSM dari Arema Cronus dan Borneo FC di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin pada putaran pertama. Saya pikir dengan materi yang sekarang, Robert bisa mewujudkannya," kata Munafri.