Bola.com, Jakarta - Enam calon ketua umum PSSI periode 2016-2020 membeberkan visi dan misi bersama-sama dalam kegiatan Debat Calon Ketua Umum PSSI yang digelar di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2016).Mereka mengutarakan program mereka dan saling melemparkan pertanyaan dalam suasana yang hangat.
Tak seperti debat pada umumnya yang sarat emosi, kegiatan debat caketum PSSI yang diinisiasi oleh Komisariat PSSI Pers ini berjalan cukup hangat dan bersahabat.
Enam dari sembilan caketum PSSI yang hadir, yakni Djohar Arifin Husin, Eddi Rumpoko, Moeldoko, Tony Aprilani, Sarman El Hakim, dan Kurniawan Dwi Yulianto memaparkan program-program mereka.
Baca Juga
Beberapa calon ketum PSSI, seperti Djohar Arifin Husin, Moeldoko, dan Kurniawan, memaparkan program mereka terkait pembinaan sepak bola usia dini.
Kurniawan misalnya, mantan pemain Timnas Indonesia itu menekankan profesionalisme di dalam federasi dan penerapan kurikulum pelatihan yang tepat dalam membina anak-anak usia dini.
"Pembinaan usia dini adalah harga mati. Harus ada modul dan kurikulum yang tepat sasaran. Selain itu semua pelatih termasuk di level SSB harus memiliki standarisasi yang jelas," ujar Kurniawan saat memaparkan visi dan misinya.
Gelak tawa pun meramaikan debat caketum PSSI saat salah satu calon, Sarman El Hakim, membeberkan visi misinya mengenai revolusi PSSI.
Sarman memaparkan pengalamannya saat melakukan unjuk rasa di Markas FIFA dan membandingkan perkembangan sepak bola Indonesia dengan Chile.
Sarman ingin PSSI bisa mengikuti cara yang dilakukan oleh negara Amerika Selatan itu dalam mengembangkan sepak bolanya hingga bisa menjadi juara di Amerika Selatan.
Visi dan Misi
Tak hanya mengungkapkan visi dan misinya, enam caketum PSSI itu harus menjawab pertanyaan tiga panelis yang memiliki segudang pengalaman dalam dunia sepak bola Indonesia. Ketiga panelis itu adalah Sumohadi Marsis, Anton Sanjoyo, dan Fritz Simanjuntak.
Meski kerap terlihat kurang puas dengan jawaban yang diungkap keenam caketum PSSI, ketiga panelis mengaku terkesan dengan program seluruh calon yang fokus dengan pembinaan usia dini, pengembangan sepak bola di daerah, dan kompetisi yang berjenjang.
Suasana hangat semakin terasa ketika para caketum PSSI berkesempatan untuk saling bertanya satu sama lain. Jika debat biasanya bersuasana panas, kali ini tampak keenam calon ketum PSSI ini sangat senang dengan jawaban satu sama lain.
Bahkan sang pembawa acara, Rendra Soedjono, sempat berkomentar bahwa sejumlah calon bisa saling bekerja sama layaknya pasangan yang maju dalam pemilihan kepala daerah.
Sayangnya debat ini tidak dihadiri oleh tiga caketum PSSI lainnya, yaitu Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Benhard Limbong, dan Erwin Aksa. Ketua pelaksana Debat Caketum PSSI, Rais Adnan, menyebut ketiga caketum PSSI itu berhalangan hadir karena sudah memiliki agenda yang tak bisa dibatalkan.
Baca Juga
Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026