Bola.com, Gresik - Seusai mengalahkan Arema Cronus 1-0 dalam pada pekan ke-22 Torabika Soccer Championsip (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo (7/10/2016), Persegres Gresik United memilih meliburkan para pemainnya selama dua hari. Sesuai jadwal yang dibuat pelatih kepala, Eduard Tjong, Agus Indra dkk. kembali berlatih pada Senin (10/10/2016) ini di Stadion Tri Dharma, Gresik.
Libur dua hari diberikan Eduard Tjong untuk mengendurkan otot para pemain setelah bermain dalam tempo tinggi melawan Arema Cronus.
"Biar para pemain istirahat dan mengembalikan kebugarannya. Setelah itu mereka kerja keras lagi untuk persiapan melawan Sriwijaya FC," kata arsitek tim yang akrab disapa Edu itu.
Selama libur Edu telah meminta agar para pemainnya tetap berlatih ringan. Sebab jika istirahat total dikhawatirkan kondisi fisik para pemainnya mengalami penurunan yang drastis. Hal ini justru merugikan Persegres GU.
Baca Juga
Penurunan fisik yang signifikan tentu sangat berisiko bagi tim berjulukan Laskar Joko Samudro itu karena mereka tidak punya banyak waktu persiapan. Agus Indra dkk. harus bertolak ke Palembang pada Selasa (11/10/2016) guna menghadapi laga berat kontra Sriwijaya FC.
"Persiapan efektif kami tidak sampai tiga hari karena selain libur dua hari, juga terpotong keberangkatan ke Palembang. Meski setibanya di Palembang nanti pemain kemungkinan tetap menjalani latihan ringan," ujar Edu.
Edu meminta anak buahnya agar melupakan kemenangan atas Arema Cronus. Pasalnya, tugas berat sudah menanti ketika mereka dijamu Sriwijaya FC, Kamis (13/10/2016), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang. "Saya memberi mereka latihan untuk jaga kebugaran selama di rumah," katanya.
Bagi Edu dan anak asuhnya, laga ini merupakan momen penting untuk mengubah anggapan bahwa Persegres GU hanya jago kandang. Maklum, sejauh ini tim hasil leburan Petrokimia Putra dan Persegres ini hanya tampil perkasa saat tampil di kandang sendiri. Ketika bermain di luar kandang, mereka kerap babak belur.
Meski butuh upaya lebih keras untuk mencuri poin di kandang Sriwijaya FC, bagi Edu tidak ada yang mustahil dalam sepak bola. Apalagi, sebagai tim papan atas, tekanan justru berada di pundak tuan rumah.
"Recovery kami lebih lama ketimbang mereka. Di sisi lain, stamina Sriwijaya FC juga terkuras karena bertanding melawan tim kuat lainnya, Mitra Kukar. Pemain seharusnya bisa memanfaatkan momentum itu," ucap mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 itu.