Bola.com, Berlin - Andrea Dovizioso tak mau hanya menjadi bayang-bayang Jorge Lorenzo di Ducati pada MotoGP 2017. Pebalap asal Italia itu mengaku ingin mengalahkan X-Fuera.
Lorenzo memang berpotensi menjadi anak emas di Ducati. Ducati dikabarkan bersedia membayar mahal Lorenzo agar tiga kali juara dunia MotoGP itu bersedia hengkang dari Yamaha.
Baca Juga
Ducati menaruh ekspektasi besar terhadap Lorenzo. Pebalap asal Spanyol itu diharapkan bisa membawa Ducati berjaya lagi di MotoGP setelah dalam beberapa tahun terakhir kesulitan menembus dominasi Yamaha dan Honda.
Lorenzo juga punya impian yang tak kalah tinggi. Rider berusia 29 tahun itu berambisi mencetak sejarah dengan menjadi pebalap kedua yang mampu jadi juara dunia menggunakan Desmosedici setelah Casey Stoner pada 2007.
Di Ducati, Lorenzo akan berduet dengan Dovizioso. Bicara prestasi, Dovizioso memang belum bisa dibandingkan dengan rekan Lorenzo di Yamaha, Valentino Rossi. Namun, bukan berarti Lorenzo bakal dengan mudah meraih hasil yang lebih baik daripada Dovizioso.
Dovizioso jelas lebih berpengalaman dengan Desmosedici ketimbang Lorenzo karena sudah di Ducati sejak 2013. Merasa punya keuntungan, Dovizioso secara terang-terangan menantang Lorenzo.
"Tentu saya akan berusaha mengalahkan Lorenzo di atas trek. Kami memang belum pernah berduel dengan motor yang sama. Jadi, persaingan kami musim depan pasti sangat menarik," kata Dovizioso kepada Speedweek.
Namun, Dovizioso menegaskan dirinya hanya mau menang dengang cara yang sportif. "Saya bukan tipe pebalap yang akan melakukan apa saja termasuk menabrak rider lain, terutama rekan sendiri, hanya karena ingin menang," ujar Dovizioso.
Dovizioso seolah menyindir rekan setimnya saat ini, Andrea Iannone. Pada musim 2016, Iannone sudah dua kali menabrak pebalap lain, yakni Dovizioso di Argentina dan Lorenzo di Barcelona.
Ducati menunjuk Dovizioso sebagai pendamping Lorenzo karena dianggap lebih mudah diajak bekerja sama ketimbang Iannone yang ambisius. Namun, Dovizioso menyebut hal itu bukan satu-satunya alasan Ducati memilih dirinya.
"Alasannya banyak. Pertama saya mudah diajak bicara. Jika tim ingin mengambil sebuah keputusan dengan alasan yang logis, saya cukup dewasa untuk diajak berdiskusi. Alasan lain tentu pengalaman saya dengan Ducati dan pabrikan lain. Hal ini sangat penting untuk pengembangan motor," kata Dovizioso yang juga pernah membela Yamaha dan Honda sebelum ke Ducati.
Andrea Dovizioso belum pernah menang dan baru tiga kali naik podium pada MotoGP 2016. Sementara itu, Andrea Iannone mampu mempersembahkan kemenangan pertama buat Ducati sejak 2010 di Austria. Di sisi lain, Jorge Lorenzo sudah mengoleksi tiga kemenangan.