Bola.com, Roma - Usia bukan penghalang bagi Valentino Rossi. Meskipun telah berumur 37 tahun, The Doctor masih menjadi salah satu pebalap kompetitif di lintasan MotoGP.
Tengok saja klasemen pebalap MotoGP 2016. Rossi masih perkasa bercokol di posisi kedua. Dia hanya tertinggal dari jagoan tim Repsol Honda, Marc Marquez. Padahal usia kedua pebalap berselisih 14 tahun, karena Marquez saat ini baru berumur 23 tahun. Pebalap Movistar Yamaha tersebut bahkan mengungguli rekan setimnya sekaligus juara musim lalu, Jorge Lorenzo, yang usianya lebih muda delapan tahun dibanding dirinya.
Baca Juga
Menjadi pebalap tertua di grid, tak membuat Rossi menjadi lamban dan lembek. Meskipun titel juara dunia ke-10 tak kunjung diraih, faktanya Rossi cukup kuat menghadapi tekanan dan tantangan rider-rider muda. Bahkan, musim ini dia terlihat sangat energik, tak tampak seperti pebalap yang bosan menjalani rute yang sama selama bertahun-tahun. Kondisi fisiknya layak diacungi jempol.
Apa rahasia Rossi mampu menjaga kebugaran hingga tetap kompetitif di MotoGP meskipun telah berusia 37 tahun? Situs Spanyol Diari Goal menyebut selama bertahun-tahun Rossi menggunakan ruang hiperbarik untuk tidur.
Dengan alat ini, Rossi dapat menikmati tidur selama beberapa jam di ruang dengan udara bertekanan tinggi yang dapat meningkatkan jumlah oksigen dalam darah. Dalam kondisi normal, oksigen dibawa oleh sel darah merah ke seluruh tubuh. Tekanan udara yang tinggi, akan menyebabkan jumlah oksigen yang dibawa oleh sel darah merah meningkat hingga 400 persen.
Selain itu kapasitas dan ketahanan paru-paru diklaim juga bakal meningkat. Selain dalam proses pernafasan dan metabolisme, oksigen juga memiliki peran dalam pembentukan kolagen dan perbaikan jaringan. Pemberian oksigen yang tepat disebut dapat membantu proses penyembuhan luka maupun dalam proses anti penuaan. Hal itu juga lah yang disebut-sebut membuat Rossi tak gampang cedera.
Menurut Diari Goal, Rossi menggunakan metode ini setelah mendapat saran dari bintang AS Roma, Francesco Totti, dan mantan pemain Timnas Italia, Marco Materazzi. Sama seperti Rossi, Totti juga masih aktif di lapangan hijau meskipun sudah berusia 40 tahun. Tak banyak pesepak bola yang mampu bertahan hingga usia tersebut, apalagi Pangeran Roma tersebut tak berposisi sebagai penjaga gawang.
Sedangkan di Spanyol, pesohor yang menggunakan metode ini adalah mantan bintang Real Madrid, Raul Gonzalez. Pemain yang menyudahi karier di kompetisi MLS tersebut, baru gantung sepatu saat berusia 38 tahun.
Jadi, apakah benar ruang hiberbarik merupakan resep rahasia Rossi sehingga tetap bugar dan kompetitif di MotoGP sampai saat ini? Mungkin hanya The Doctor yang tahu jawabannya.