Bola.com, Banjarmasin - Mundari Karya akhirnya harus menyerahkan mandat sebagai pelatih kepala Barito Putera. Kekalahan 2-3 dari Persija pada pekan ke-22 Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo menjadi laga terakhir kebersamaan Mundari dengan Adam Alis Setyano dkk.
Kepada Bola.com, pelatih asal Jakarta itu mengungkapkan keputusan ini terpaksa harus diambilnya demi kelangsungan prestasi Laskar Antasari di TSC 2016 ini. Meskipun Mundari Karya dengan berat hati berpisah dengan anak asuhnya yang telah berkumpul sejak Februari.
"Faktor trust (kepercayaan) dari publik Banjarmasin kepada saya sangat kurang. Itu saya sudah rasakan sejak awal pembentukan tim ini. Bahkan setelah pertandingan pertama, saya sudah minta mundur. Tapi manajemen menahan saya. Karena penunjukkan saya sebagai pelatih karena wasiat dari pendiri Barito Putera almarhum HA Sulaiman HB," ungkap Mundari.
Baca Juga
Dia juga menyebut ada perbedaan persepsi antara manajemen dengan suporter Barito Putera. Pengurus mengusung program pembinaan usia muda bagi skuat Barito Putera. Sementara para pendukung ingin tim kebanggaannya harus berprestasi, tanpa mau tahu program yang dicanangkan manajemen.
"Sikap dan tuntutan suporter itu saya anggap wajar. Di mana pun, suporter selalu ingin tim idolanya menang. Padahal dengan program itu butuh proses untuk membentuk tim tangguh. Itu perbedaan persepsi yang jadi kendala saat ini," kata Mundari Karya.
Dampak dari prestasi buruk itu, lanjut Mundari Karya, berimbas pada merosotnya pemasukan dari tiket penonton krena publik mulai enggan menyaksikan pertandingan di Stadion 17 Mei Banjarmasin.
"Faktor ekonomis itu juga jadi pertimbangan saya mundur. Kasihan manajemen bila merugi terus. Awalnya, tiap laga kandang panpel bisa dapat pemasukan Rp 300-400. Sekarang menyusut cukup signifikan. Sementara manajemen butuh dana untuk operasional tim. Daripada berlarut-larut dan efeknya makin buruk, saya rela jadi tumbal Barito Putera," tuturnya.
Mundari Karya juga menjelaskan secara pribadi dirinya belum mendapat persetujuan mundur dari Manajer Tim Hasnuryadi Sulaiman.
"Saya sudah kirim pesan singkat ke Pak Hasnur (Hasnuryadi Sulaiman) soal mundur itu. Tapi dia belum membalasnya. Kalau saya mau menelepon, juga tidak etis karena posisi saya sebagai bawahan. Tapi pernyataan Pak Hasnur di media soal penunjukkan Yunan Helmi sebagai caretaker di Barito Putera, saya anggap cukup sebagai jawaban. Semoga Barito Putera berprestasi dan mendapat kepercayaan lagi dari publik," katanya.