Klub Jatim Main Aman soal Polemik Arena Kongres PSSI

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 12 Okt 2016, 10:00 WIB
Ilustrasi-Kongres PSSI. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Surabaya - Menjelang digelarnya Kongres PSSI pada 17 Oktober 2016 di Yogyakarta, geliat klub-klub Jawa Timur belum tampak. Tim-tim di Jatim sepertinya memilih untuk tidak menunjukkan sikap berlebihan, bahkan ada kesan sangat berhati-hati.

Hal itu ditunjukkan oleh manajer Persegres Gresik United Bagoes Cahyo Yuwono. Ia tak berani bersuara lantang soal dinamika yang terjadi jelang kongres berlangsung. Bagoes lebih memilih untuk menunggu dan melihat perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini ketimbang ikut bersuara.

Dalam situasi pelik yang timbul akibat perselisihan antara PSSI dengan Menpora Imam Nahrawi mengenai kota yang akan dijadikan arena kongres, Bagoes bermain aman.

Ia tak mendukung kedua pihak, Menpora permintaan Menpora agar kongres digelar di Yogyakarta, ia juga tidak menentang PSSI yang menghendaki kongres tetap digelar di Makassar seperti yang sudah disepakati pada Kongres Luar Biasa di Jakarta.

Advertisement

“Ketika elit yang bertarung, kami tak mau terseret dalam arus salah satunya. Kami juga tidak menyalahkan PSSI jika meminta kongres digelar di Makassar karena hasil keputusan KLB lalu memang seperti itu. Tapi kami juga tidak punya kapasitas untuk menentang permintaan Menpora,” katanya.

Ia hanya menyebutkan, di mana pun kongres dilaksanakan, Persegres GU siap hadir dan mendukung kelancaran jalannya kongres yang agenda utamanya memilih Ketum dan anggota Komite Eksekutif (Komeks) PSSI yang baru.

Pernyataan yang sama dilontarkan petinggi Persela. Sang CEO Yurohnur Efendi menyatakan, pihaknya tidak mau mencampuri urusan Menpora dengan PSSI. Namun ia berharap, konflik terkait penentuan kota yang akan dijadikan arena kongres tidak berlarut-larut.

Sebab jika masalah ini tak segera terselesaikan, sepak bola dan para pemegang hak suara PSSI yang akan dirugikan. Sebab di tengah kevakuman kepemimpinan di dalam federasi, nasib sepak bola Indonesia menjadi buram. “Yang kami minta sederhana saja, disepakati bersama kongres digelar di mana, selesai perkara,” katanya.

Sementara itu, manajemen Bhayangkara FC memilih untuk bungkam mengenai masalah ini. Corporate Secretary Bhayangkara FC Rahmad Sumanjaya, menolak untuk berkomentar mengenai masalah ini. Tak hanya Rahmad, asisten manajer Bhayangkara FC Sumarji juga tak terpancing.

“Di mana pun kongres digelar tak jadi soal buat kami. Yang terpenting hajatan tersebut berjalan dengan lancar dan sukses,” tutur Sumarji.

 

Tag Terkait