Bola.com, Jakarta - Bila mengacu pada jadwal yang sudah ada sebelumnya, tinggal lima hari lagi Kongres Pemilihan PSSI digelar, yakni pada 17 Oktober 2016. Namun, polemik mengenai lokasi di mana kongres digelar, masih bergulir.
Alhasil, Komite Pemilihan yang akan bertugas menyelenggarakan kongres, mendesak PSSI untuk memberikan kepastian kepada anggota PSSI terkait hal ini.
Hal itu disampaikan Ketua Komite Pemilihan, Agum Gumelar, di Jakarta, Rabu (13/10/2016).
"Perhatian utama kami adalah kongres harus berjalan dan sukses untuk memperbaiki sepak bola Indonesia," kata Agum.
Agum meminta PSSI sebagai fasilitator segera menuntaskan kesiapan kongres, termasuk masalah perizinan. Seperti dikabarkan selama ini, Mabes Polri hingga saat ini hanya memberikan izin penyelenggaraan kongres di Yogyakarta bukan di Makassar.
Baca Juga
Padahal, sesuai keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Kongres Pemilihan PSSI dijadwalkan berlangsung di Makassar, Sulsel. Hal itu juga sudah sesuai Statuta PSSI. Akan tetapi, rekomendasi pemerintah melalui Kemenpora agar kongres dilangsungkan di Yogyakarta atau Solo, membuat keputusan itu mentah lagi.
PSSI beberapa waktu sudah menyatakan kesiapan bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi untuk membicarakan perihal lokasi kongres ini, namun hingga hari ini rencana itu belum terwujud yang berimbas pada ketidakpastian apakah kongres tetap dilangsungkan di Makassar atau di Yogyakarta.
Pasalnya, di kalangan anggota PSSI khususnya para pemilik suara juga terpecah. Kelompok 85 yang mengusung Edy Rahmayadi sebagai ketua umum PSSI periode 2016-2020 bergeming agar kongres digelar di Yogyakarta seusai rekomendasi Kemenpora. Mereka juga sempat menyatakan akan memboikot kongres bila tetap diselenggarakan di Makassar.
Di sisi lain, sebagai penyelenggara, Agum menegaskan Komite Pemilihan siap menyelenggarakan Kongres Pemilihan PSSI di mana pun lokasinya. "Kami siap melaksanakan tugas di mana pun lokasinya, mau di Papua atau kota lain," tegasnya.