Bola.com, Jakarta - Pasangan Ganda Campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengakui bahwa persiapan untuk berlaga di ajang Denmark Terbuka Super Series 2016, terbilang minim. Oleh karena itu pasangan yang baru saja meraih emas pada Olimpiade Rio de Janeiro ini tak mematok target apapun pada turnamen tersebut.
Jadwal padat Tontowi/Liliyana memang membuat sesi latihan mereka berkurang. Rangkaian acara penyambutan usai meraih medali emas memang menjadi kesibukan Owi/Butet pasca kembali dari Brasil.
Baca Juga
Bahkan, kesibukan Tontowi/Liliyana sempat membuat mereka absen pada ajang Super Series di Jepang dan Korea. Untuk tampil di ajang Denmark Terbuka ini pun, ganda campuran terbaik Merah Putih ini bisa dibilang cukup "terpaksa".
“Tidak ada target khusus saya dan Owi. Kami hanya ingin enjoy dan bermain yang terbaik saja. Karena sejak selesai dari Olimpiade, agenda kami cukup padat, program latihan pun belum terlalu maksimal,” ungkap Liliyana dalam rilis yang diterima Bola.com, Jumat (14/10/2016).
Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, juga mengakui keberangkatan Tontowi/Liliyana ke Denmark Terbuka dilakukan secara "terpaksa". Pasangan Indonesia diwajibkan berangkat karena berada di rangking teratas.
“Setelah menang Olimpiade Rio dan banyaknya acara yang dilakukan oleh Owi/Butet, saya tidak memberikan persiapan khusus. Hanya latihan-latihan umum saja yang dilakukan oleh mereka berdua. Ssaya juga tidak mematok target untuk mereka berdua,” kata Richard Mainaky.
“Mereka harus berangkat karena rangking mereka yang di atas. Namun yang pasti, secara pribadi, saya yakin mereka tidak akan mau kalah dengan persiapan yang kami punya,” sambungnya.
Prestasi Tontowi/Liliyana di ajang Denmark Terbuka memang boleh dibilang cukup baik. Tahun lalu mereka menjadi runner-up usai dikalahkan pasangan Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, di partai final.
Selain Tontowi/Liliyana, Indonesia juga akan menurunkan pasangan lainnya yakni Praveen Jordan/ Debby Susanto dan Ronald Alexander/Melati Daeva. Selain itu masih ada pasangan campuran Malaysia dan Indonesia, Mohamad Arif Abdul Latif/Rusydina Antardayu Riodingin.