Bola.com, Jakarta - Kelompok 85 yang merupakan mayoritas voter PSSI menilai FIFA telah memperlihatkan sikap mau bersinergi dengan Pemerintah Indonesia dalam mengupayakan perbaikan dalam tubuh PSSI.
Sikap FIFA itu terlihat dari surat balasan yang dikirimkan organisasi sepak bola dunia itu kepada Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.
Kongres Pemilihan PSSI akhirnya ditunda hingga maksimal 10 November 2016 setelah sebelumnya PSSI dan Kemenpora terlibat polemik penentuan tempat kongres.
PSSI melalui pertemuan Komite Eksekutif menetapkan Makassar sebagai tempat pelaksanaan kongres sementara pemerintah melalui Kemenpora mengeluarkan rekomendasi bila Kongres Pemilihan PSSI sebaiknya digelar di Yogyakarta yang merupakan tempat lahirnya PSSI.
Namun, PSSI berkeras Makassar sebagai lokasi kongres yang telah disepakati sesuai dengan prosedur yang ada dalam statuta PSSI. Hingga akhirnya Kemenpora mengambil jalan menyatakan kongres digelar di Jakarta setelah berbicara dengan Plt, Ketua Umum PSSI, Hinca Pandjaitan, Sekjen PSSI, Azwan Karim, dan Ketua Kehormatan PSSI, Agum Gumelar.
Tetapi, pihak PSSI bersikeras Makassar masih menjadi tempat kongres karena FIFA dan AFC sudah mengetahui kongres akan digelar di ibu kota Sulawesi Selatan itu.
Baca Juga
Kemudian, Gatot S. Dewa Broto mengirim surat kepada FIFA mengenai situasi terkini dan FIFA membalas surat tersebut. FIFA menyatakan Kongres Pemilihan PSSI hanya boleh ditunda hingga maksimal 10 November 2016.
Kelompok 85, yang sejak awal mendukung keputusan Menpora untuk mengadakan kongres di Yogyakarta, melihat sikap FIFA itu adalah sebagai bentuk sinergi yang baik untuk perbaikan sepak bola Indonesia.
"Kami sejak awal mengikuti pemerintah karena kami tahu ini demi kebaikan sepak bola Indonesia. Terbukti ketika Pemerintah Indonesia mengirimkan surat kepada FIFA, ternyata mendapat respons yang baik pula dari FIFA," ujar perwakilan K-85, GH Sutedjo, saat ditemui di Stadion Bea Cukai, Jakarta Timur, Minggu (16/10/2016).
Senada dengan GH Sutedjo, Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus, menyambut baik sinergi antara Pemerintah dengan FIFA dalam masalah Kongres Pemilihan PSSI. Meski kecewa karena kongres diundur, Ferry Paulus mengaku cukup gembira keputusan K-85 mengikuti anjuran dari Pemerintah Indonesia adalah langkah yang tepat.
"Harus diakui ada kekecewaan dengan mundurnya kongres ini. Kami sudah siap untuk kongres yang seharusnya digelar 17 Oktober. Namun, kami juga tetap siap untuk bersikap sesuai aturan demi sepak bola Indonesia. Surat dari FIFA kepada Deputi Kemenpora bukti sudah ada sinergi antara FIFA dengan Pemerintah Indonesia. Kami tidak salah sejak awal mengikuti anjuran pemerintah," ujar Ferry Paulus.
Kelompok 85 hingga saat ini tetap berkomitmen mengawal kongres PSSI sesuai dengan aturan dan mengikuti anjuran Pemerintah Indonesia dan FIFA. K-85 yang baru saja mendapatkan tambahan dukungan dari Persipura Jayapura dan Asosiasi Provinsi Papua, tetap solid dengan jumlah anggota mencapai 94 voter.