Bola.com, Bantul - PSIM Yogyakarta terancam terusir dari markas mereka, Stadion Sultan Agung, Bantul, pada lanjutan babak 16 besar ISC B 2016. Hal itu setelah pihak kepolisian mempertimbangkan lagi pemberian izin pertandingan bagi tim Laskar Mataram.
Keputusan tersebut merupakan buntut dari kerusuhan sesama suporter PSIM, Brajamusti dan Maident, saat melawan PSCS Cilacap, Sabtu (15/10/2016).
Kabag Ops Polres Bantul, Kompol Dhanang Bagus Anggoro, mewakili Kapolres AKBD Dadiyo menjelaskan pihaknya melakukan pertemuan untuk membahas duel akhir pekan lalu yang diwarnai bentrokan antarsuporter.
Menurutnya insiden tersebut jadi bahan evaluasi untuk mengeluarkan izin di pertandingan selanjutnya. "Bisa saja tidak diizinkan sama sekali. Untuk itu, kami akan memanggil seluruh pihak yang terkait, mulai panpel, manajemen PSIM, dan dua kelompok suporter," kata Dhanang, Senin (17/10/2016).
Baca Juga
Seperti diketahui, kerusuhan sesama pendukung PSIM itu terjadi saat babak pertama menyisakan lima menit. Diduga karena saling ejek, Maident yang berada di tribune utara saling lempar dengan Brajamusti di sektor timur.
Keributan semakin meluas setelah suporter di sisi selatan keluar dari pagar pembatas dan ikut menyerbu isi utara.
Wasit M. Nizar asal Gresik terpaksa menghentikan laga selama 15 menit. Kerusuhan kembali pecah sesaat setelah pertandingan usai. Banyaknya suporter yang terlibat membuat polisi melepaskan tembakan gas air mata guna membubarkan massa.
Sekretaris PSIM, Jarot Kastawa, menjelaskan, pihaknya pasrah terkait ancaman sanksi dan denda yang diberikan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator turnamen.
Apalagi, kerusuhan tersebut sempat menghentikan pertandingan meski sejatinya laga kemarin berlangsung lancar. Pertandingan ini berakhir dengan skor 3-1 untuk keunggulan PSIM.
"Kami berharap insiden-insiden serupa tidak lagi terjadi karena PSIM masih punya dua laga kandang untuk menentukan langkah ke babak 8 besar," tegas Jarot.
Di sisi lain, selama berkiprah di ISC B 2016, PSIM sudah berstatus musafir karena mereka terpaksa menumpang di Stadion Sultan Agung, kandang Persiba Bantul, lantaran markas asli di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, masih direnovasi.