Bola.com, Serui - Hasil minor yang diraih Perseru Serui saat ditahan imbang Persela Lamongan 1-1 membuat pelatih Hanafi galau. Pasalnya, target mengamankan tiga poin kandang lepas dari genggaman. Padahal, di atas kertas seharusnya tim Cenderawasih Oranye bisa menaklukkan anak asuh Aji Santoso.
Namun, fakta di lapangan bicara lain. Perseru baru bisa mencetak gol penyeimbang lewat Osas Saha pada menit 80. Bahkan Perseru harus kecolongan pada menit awal.
Hanafi pun menyorot mental jadi kendala utama anak asuhnya gagal menggapai poin maksimal.
Baca Juga
"Anak-anak puas diri setelah berhasil mengalahkan Persipura 2-0. Mereka seakan jemawa dan merasa akan lebih mudah menghadapi Persela. Ternyata mental itu yang membuat permainan kami rusak," ujar Hanafi.
Evaluasi saat melawan Persela, lanjut Hanafi, para pemain cenderung memainkan bola secara individu. Terutama saat mereka dalam posisi menyerang.
"Pemain depan terlalu egois. Meskipun dalam posisi sulit, mereka tetap memaksakan menendang bola ke gawang. Padahal, bila bola itu disodorkan ke pemain lain yang lebih bebas, kemungkinan terjadi gol lebih besar," tuturnya.
Hanafi pun berusaha mengembalikan pola permainan khas Perseru untuk meladeni Bali United pada pekan ke-25 Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo di Stadion Marora Serui, Sabtu (22/10/2016).
"Yang jelas permainan Bali United lebih rapi dibanding Persela. Saya harus merancang cara bermain berbeda untuk menghadapi Bali United. Anak-anak harus kembali bermain bola sesuai pakem bila tak ingin gagal lagi karena Perseru sebenarnya sudah lumayan merangkak ke papan tengah," katanya.