Tanpa Gelar di Denmark Terbuka, Tren Buruk Indonesia Berlanjut

oleh Oka Akhsan diperbarui 23 Okt 2016, 11:15 WIB
Ganda putra Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, tersingkir pada babak semifinal Denmark Terbuka Super Series Premier 2016 di Odense, Denmark, Sabtu (22/10/2016). (PBSI)

Bola.com, Odense - Indonesia gagal meloloskan wakil ke final Denmark Terbuka Super Series Premier 2016 setelah dua harapan terakhir Tim Merah Putih, yaitu ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, tersingkir pada babak semifinal di Odense Sports Park, Odense, Denmark, Sabtu (22/10/2016).

Advertisement

Greysia/Nitya kalah dari unggulan kedua asal Korea Selatan, Jung Kyung-eun/Shin Seung-chan, dengan skor 13-21, 24-26. Sementara itu, Angga/Ricky menyerah kepada pasangan Thailand, Bodin Isara/Nipitphon Phuangphuapet, juga dua gim langsung 11-21, 18-21.

Dengan demikian, Indonesia dipastikan tanpa gelar dalam tiga turnamen level super series beruntun. Sebelumnya, Indonesia juga pulang dengan tangan hampa pada dua turnamen level super series selepas Olimpiade Rio 2016, yakni Jepang Terbuka, 20-25 September, dan Korea Terbuka, 27 September-2 Oktober.

Hanya, pada Jepang Terbuka dan Korea Terbuka, wakil Indonesia tak banyak karena mayoritas pemain masih beristirahat selepas Olimpiade. PBSI hanya mengirim ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ke dua turnamen tersebut.

Total dari sembilan turnamen super series yang sudah digelar sepanjang 2016, Indonesia empat kali gagal menempatkan wakil di final dan tak merebut gelar. Selain di Jepang, Korea, dan Denmark, para pebulutangkis Indonesia juga hampa gelar di kandang sendiri pada Indonesia Terbuka Super Series Premier, 30 Mei-5 Juni.

Sejauh ini, Indonesia sudah merebut enam gelar. Indonesia paling sukses pada Singapura Terbuka Super Series, 12-17 April, dengan menyabet dua titel. Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi pasangan paling bersinar dengan meraih dua gelar.

Secara keseluruhan, pencapaian Indonesia tahun ini lebih baik daripada 2015. Pada periode yang sama tahun lalu, Indonesia baru mengoleksi tiga gelar. Indonesia juga sempat puasa gelar pada tiga turnamen beruntun di Australia Terbuka, Indonesia Terbuka, dan Jepang Terbuka.

Tahun lalu, Indonesia meloloskan dua wakil ke Denmark Terbuka Super Series Premier, yaitu tunggal putra Tommy Sugiarto dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Namun, keduanya kalah di final. Tommy takluk di tangan Chen Long (China), 12-21, 12-21, sedangkan Tontowi/Liliyana kalah dari Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korea Selatan), 22-20, 18-21, 9-21.

Pencapaian Indonesia di Turnamen Level Super Series pada 2016:

ALL ENGLAND

Masuk Final: 1
Gelar: 1 (Praveen Jordan/Debby Susanto)

INDIA TERBUKA

Masuk Final: 3
Gelar: 1 (Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon)

MALAYSIA TERBUKA

Masuk Final: 1
Gelar: 1 (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir)

SINGAPURA TERBUKA

Masuk Final: 2
Gelar: 2 (Sony Dwi Kuncoro dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari)

INDONESIA TERBUKA

Masuk Final: -
Gelar: -

AUSTRALIA TERBUKA

Masuk Final: 3
Gelar: 1 (Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon)

JEPANG TERBUKA

Masuk Final: -
Gelar: -

JEPANG TERBUKA

Masuk Final: -
Gelar: -

DENMARK TERBUKA

Masuk Final: -
Gelar: -