Bola.com, Bandung - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menyesalkan kejadian meninggalnya seorang bobotoh, Muhammad Robi asal Cikarang akibat ulah oknum suporter klub lain. Padahal, menurut Umuh, bobotoh Persib tidak pernah berulah sepanjang pertandingan, baik kandang maupun tandang.
"Saya sangat menyesalkan kejadian seperti itu kembali terulang. Seharusnya suporter pun lebih baik, tertib, santun, dan saling menghargai. Apalagi tujuannya jelas ingin mendukung dan menikmati pertandingan sepak bola," ujar Umuh, Senin (24/10/2016) di kediamannya, Jalan Kiaracondong, Bandung.
Ia berharap seluruh bobotoh Persib dimanapun berada tidak terpancing untuk melakukan aksi balas dendam. "Saya yakin bobotoh Persib tidak akan melakukan balasan. Jangan terpancing. Saya pun sudah memberikan nasehat kepada semua bobotoh untuk tahan emosi,” kata Umuh.
Baca Juga
Umuh juga berharap jatuhnya korban bobotoh yang meninggal dunia menjadi kejadian yang terakhir.. "Saya dengar pelakunya juga sudah ditangkap. Biarkan masalah itu diselesaikan kepada pihak yang berwajib agar ditindaklanjuti," kata Umuh lagi.
Pada kesempatan itu, Umuh juga menyampaikan duka yang mendalam kepada korban meninggal dan rencananya akan segera melayat ke rumah duka. "Mudah-mudahan ini terakhir," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Dirijen Viking, Yana Umar. Ia menyesalkan adanya bobotoh yang menjadi korban. "Sebelum ramai di media sosial, saya sudah tahu tapi harus kordinasi lebih jelas lagi. Saya dengar korban ada tiga orang tapi di lokasi yang berbeda," ujar Yana.
Yana pun berharap seluruh bobotoh, khususnya anggota Viking Persib Club untuk tidak terpancing emosi dan tidak terprovokasi oleh media sosial. "Viking sendiri sudah mengirimkan perwakilan untuk berangkat ke sana (tempat kediaman korban)," kata Yana lagi.
Diakui Yana, korban bobotoh yang meninggal berasal dari Cikarang Raya yang sebelumnya terdaftar dari rombongan bobotoh Persib distrik Cikarang Raya. "Namun korban memisahkan diri dari rombongan dengan menggunakan 12 motor. Begitu putar balik ada oknum The Jakmania sekitar 30 orang yang mengikuti mereka lalu dilempar menggunakan helm dan batu. Kejadiannya di pintu 10 Jababeka," jelas Yana.