Bola.com, Jakarta - Memasuki putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo performa Persija Jakarta terlihat membaik. Pelan namun pasti, Tim Macan Kemayoran mulai terbebas dari jerat papan bawah. Hal ini tak lepas dari rekrutmen cerdik pada bursa transfer tengah musim. Kehadiran tiga pemain depan pendatang baru langsung memberi dampak positif.
Kombinasi Emmanuel "Pacho" Kenmogne, Rodrigo Tosi, dan Greg Nwokolo, membuat lini serang Persija lebih menyengat. Sempat seret gol pada putaran kedua, tim asuhan Muhammad Zein Alhadad, terlihat mulai unjuk produktivitas. Tiga pemain tersebut berperan besar pada raihan gol tim ibu kota.
Rodrigo Tosi yang datang lebih dulu di antara ketiganya, dan langsung tampil sebagai pemain pengganti saat bertandang ke Stadion Haji Agus Salim, Padang, di mana saat itu Persija menahan imbang Semen Padang dengan skor 0-0 dan menjadi tim pertama yang sukses meraih poin di kandang Semen Padang itu selama TSC 2016 bergulir.
Baca Juga
Sementara itu, Emmanuel Kenmogne datang jelang Persija bertandang ke markas Persela Lamongan pada Jumat (16/9/16). Pada saat yang bersamaan manajemen Persija mendepak striker asal Pantai Gading, Djibril Coulibaly, yang terlihat penampilannya tidak sesuai ekspetasi. Walau belum mencetak gol, striker asal Kamerun itu terlihat membuat lini depan Persija lebih greget. Pertandingan kontra Persela sendiri berkesudahan 1-1.
Greg Nwokolo pun menyusul datang satu pekan kemudian dari Persipura Jayapura dan melengkapi lini serang Persija yang diharapkan bisa berubah signifikan.
Grafik Persija pun mulai berubah ke arah yang lebih baik setelah ketiga berkumpul dalam skuat Macan Kemayoran. Persija Jakarta langsung mengakhiri tren tidak pernah menang dalam 14 laga dengan kemenangan tipis 2-1 atas Perseru Serui di Stadion Manahan, Solo, Minggu (2/10/2016).
Keran raihan positif terbuka. Selanjutnya di stadion yang sama Persija mengalahkan Barito Putera 3-2 pada Minggu (9/10/2016). Berikutnya giliran PS TNI jadi santapan. Persija menang 2-1 dalam pertandingan yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, pada Jumat (14/10/2016).
Pacho Pertama, Selanjutnya Greg
Emmanuel Kenmogne berhasil mencetak gol pertamanya untuk Persija saat meraih kemenangan atas Perseru, atau di pertandingan keduanya setelah kembali mengenakan jersey perpaduan merah dan jingga kebanggaan Persija. Gol tersebut lahir pada menit ke-48, dua menit setelah Rodrigo Tosi masuk ke lapangan sebagai pemain pengganti untuk membantu meningkatkan serangan Macan Kemayoran.
Ketika Emmanuel Kenmogne tak mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol, Greg Nwokolo pun menjawab tantangan dengan menjadi sosok penentu kemenangan. Hal tersebut diperlihatkan saat Persija menghadapi Barito Putera. Greg yang bermain di sisi kiri serangan Persija sukses mencetak gol terakhir sekaligus penentu kemenangan 3-2 yang diraih oleh tim ibu kota.
Greg memang langsung nyetel dengan Persija. Pemain naturalisasi yang sebelumnya pernah tiga kali memperkuat Macan Kemayoran itu tampak tidak kesulitan untuk menyesuaikan permainannya lagi.
Setelah gawang Barito Putera menjadi targetnya, gawang PS TNI dan Arema Cronus pun berhasil dibobolnya. Namun, jika saat menghadapi Barito Putera dan PS TNI berakhir dengan kemenangan bagi Persija, lain halnya dengan saat menghadapi Arema, di mana Persija kalah telak 1-4.
Greg Nwokolo yang telah bermain dalam lima pertandingan Persija sudah mengemas tiga gol. Sementara Emmanuel Pacho Kenmogne sudah menyumbang dua gol untuk Macan Kemayoran, ditambah tiga assist atas namanya. Lalu bagaimana dengan Rodrigo Tosi?
Pemain asal Brasil yang berposisi asli sebagai penyerang murni itu belum sekalipun mencetak gol dalam tujuh pertandingannya bersama Persija. Bahkan pemain kelahiran Curitiba, 6 Januari 1983 itu pun sempat dicap tampil mengecewakan dalam beberapa laga pertama bersama Macan Kemayoran.
Tosi Berubah Posisi
Pelatih Persija, Muhammad Zein Alhadad, pun mengakui bahwa dalam dua atau tiga laga pertama Rodrigo Tosi bersama Macan Kemayoran, performa sang pemain memang di bawah ekspektasi. Namun, sang penyerang tetap dipertahankan. Sang mentor melihat potensi lain yang dimiliki Tosi.
"Memang masih belum memuaskan, tapi saya tetap memberikan berikan kesempatan. Saya punya kepercayaan ia akan menemukan bentuk permainan terbaik tidak lama lagi," ujar Zein Alhadad saat baru dua kali memainkan Tosi.
Zein Alhadad memutar otak untuk bisa mengeluarkan performa terbaik dari penyerang asal Brasil itu. Akhirnya solusi yang dicari pun berhasil didapatkan, Rodrigo Tosi dimainkan sedikit lebih ke belakang ketimbang Kenmogne atau pun Greg Nwokolo. Gelandang serang menjadi posisi baru pemain berusia 33 tahun itu.
Tosi pun kini tak lagi fokus mencari pundi-pundi gol. Perannya di garis kedua penyerangan hingga sejauh ini lebih ke arah membangun serangan yang mengalirkan bola ke arah Kenmogne yang berada di depannya, atau ke kiri di mana Greg Nwokolo menguasai area tersebut. Perubahan posisi itu pun tidak menjadi masalah baginya.
"Saya siap untuk bermain di posisi mana pun pelatih ingin saya bermain. Saya hanya akan berusaha untuk bisa memperlihatkan permainan terbaik yang saya miliki bersama Persija di posisi yang diinstruksikan oleh pelatih," ujar Rodrigo Tosi yang menjadi Top Scorer Liga Singapura 2014 kala membela klub DPMM itu.