3 Penyebab Kekalahan AC Milan dari Genoa Versi Bonaventura

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 26 Okt 2016, 12:12 WIB
Ekspresi pelatih AC Milan, Vincenzo Montella usai timnya kalah dari Genoa pada lanjutan Serie A Italia di Luigi Ferraris stadium, Genoa, Rabu (25/10/2016) dini hari WIB. Genoa menang 3-0. (AFP/Giuseppe Cacace)

Bola.com, Jakarta - AC Milan gagal meneruskan tren positif usai kalah dari dari Genoa dengan skor 3-0. Tiga gol di Stadion Luigi Ferraris, Selasa (25/10/2016) atau Rabu (26/10/2016) dini hari WIB, lahir via aksi Nikola Ninkovic (11'), bunuh diri Juraj Kucka (80') dan Leonardo Pavoletti, empat menit sebelum waktu normal selesai.

Advertisement

AC Milan mengakhiri laga dengan 10 orang setelah bek Gabriel Paletta mendapat kartu merah pada menit ke-56. Hasil tersebut membuat AC Milan gagal merebut posisi puncak dari tangan Juventus.

Berikut ini 3 penyebab kekalahan AC Milan menurut gelandang Giacomo Bonaventura.

2 dari 4 halaman

Strategi Tak Berjalan

Pemain Genoa, Leonardo Pavoletti merayakan golnya ke gawang AC Milan pada lanjutan Serie A Italia di Luigi Ferraris stadium, Genoa, Rabu (25/10/2016) dini hari WIB. Genoa menang 3-0. (EPA/Simone Arveda)

1. Strategi Tak Berjalan
"Beberapa hal terkait strategi tak berjalan sesuai rencana. Kami tahu pertandingan tersebut sangat ketat. Saya pikir kekalahan ini sangat berguna. Sekarang, kami ingin menang pada dua pertandingan berikutnya, dan kekalahan dari Genoa memberi kami energi baru untuk kembali bangkit,"

Menurut Gazzetta.it, komentar Bonaventura menjadi cerminan permainan AC Milan di Luigi Ferraris. Mereka gagal bermain seperti saat menekuk Juventus, akhir pekan lalu. Lini belakang yang menjadi kunci sukses menekuk Juventus, gagal bermain bagus.

Alessio Romagnoli, Gabriel Paletta dan Mattia De Sciglio tak bermain solid. Tiga pemain tersebut beberapa kali gagal mengantisipasi pergerakan bomber Giovanni Simeone, Nikola Ninkovic dan Luca Rigoni.

Selain itu, Carlos Bacca, , M'Baye Niang dan Keisuke Honda tak bermain efektif. Masuknya Gustavo Gomez, Suso dan Luiz Adriano, tak sanggup melewati adangan pemain belakang Genoa.

3 dari 4 halaman

Gara-gara Kartu Merah

Aksi kiper Genoa, Mattia Perin saat menghadang sepakan pemain AC Milan, Carlos Bacca pada lanjutan Serie A Italia di Luigi Ferraris stadium, Genoa, Rabu (25/10/2016) dini hari WIB. (AFP/ Giuseppe Cacace)

2. Gara-gara Kartu Merah
"Setelah kebobolan, kami berusaha menyerang dengan beberapa variasi. Ini bukan performa buruk. Kami menunjukkan permainan bagus. Tapi semuanya berubah ketika Paletta mendapat kartu merah. Kami tak sempurna mengantisipasi serangan balik mereka,"

Komentar Bonaventura merujuk pada usaha AC Milan untuk menyamakan kedudukan setelah tertinggal satu gol. Asik menyerang, mereka justru kehilangan kekuatan di lini belakang usai Paletta dikeluarkan wasit.

Begitu kehilangan Paletta, lini belakang AC Milan terlihat keropos. Hasilnya, mereka kebobolan dua gol pada 10 menit terakhir.

4 dari 4 halaman

Terlambat Bereaksi

Pemain Genoa, Diego Laxalt (kiri) berduel dengan pemain AC Milan, Keisuke Honda pada lanjutan Serie A Italia di Luigi Ferraris stadium, Genoa, Rabu (25/10/2016) dini hari WIB. (AFP/ Giuseppe Cacace)

3. Terlambat Bereaksi
"Kami harus langsung bangkit pada awal babak kedua. Namun kami gagal melakukan itu dengan baik. Milanisti pasti bertanya-tanya. Kami tahu skuat ini masih berada di awal, artinya tim harus bekerja keras, dan pertandingan seperti ini (kalah dari Genoa), bisa saja terjadi. Kekalahan ini memberi banyak pelajaran,"

Ucapan Bonaventura terlihat dari statistik yang dirilis legaseriea.it. Pada babak kedua, AC Milan hanya sanggup mengirim 3 tembakan tepat sasaran, berbanding dua milik Genoa. Namun, Genoa sukses memanfaatkan kans tersebut menjadi gol.

Pelatih AC Milan, Vincenzo Montella berusaha menaikkan daya gedor dengan memasukkan Gustavo Gómez, Suso dan Luiz Adriano. Sayang, hal itu tak menjadi kenyataan.

Sumber: acmilan.com, legaseriea.it

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini