Bola.com, Paris - Ganda putra Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, gagal menembus final Prancis Terbuka Super Series 2016. Pada partai semifinal, Sabtu (29/10/2016) malam waktu setempat, Angga/Ricky kalah dramatis dari ganda Thailand, Bodin Isara/Nipitphon Puangphuapet, dalam tiga gim 18-21, 21-17, 19-21.
Baca Juga
Dengan kegagalan Angga/Ricky ini, Indonesia gagal mengirimkan wakil ke final Prancis Terbuka yang akan digelar Minggu (30/10/2016). Hasil ini mengulangi kegagalan tim Indonesia di Denmark Terbuka Super Series Premier pada pekan lalu. Pada turnamen tersebut, Indonesia juga tak menempatkan wakil ke partai puncak.
Angga/Ricky mengawali pertandingan gim pertama dengan baik. Mereka berhasil menguasai permainan dan memimpin 9-5. Namun, setelah itu permainan Angga/Ricky sedikit mengendur sehingga membuat pasangan Thailand mampu mengejar dengan skor 8-9.
Tak mau terus didikte oleh Isara/Phuangphuapet, Angga/Ricky berusaha bermain lebih cermat dan mendulang dua poin beruntun. Unggulan kedelapan asal Indonesia itu unggul 11-9 saat interval.
Namun, seusai interval, permainan Angga/Ricky kembali kendur. Mereka melakukan tiga kesalahan beruntun sehingga membuat pasangan Thailand berbalik unggul 12-11.
Pertandingan berlangsung lebih ketat setelah itu. Angga/Ricky dan Isara/Phuangphuapet sama-sama bermain agresiif. Namun, ganda Thailand lebih akurat dalam penempatan pukulan maupun saat melakukan smes sehingga mulai menjauh dengan skor 18-14. Gim ini dimenangi ganda Thailand dengan skor 21-18.
Pada gim kedua, Angga/Ricky langsung tampil tertekan. Berbekal smes keras dan penempatan shuttlecock yang akurat, ganda Thailand memegang kendali permainan dan unggul 3-1. Angga/Ricky merespons dengan memperkukuh pertahanan dan berhasil menyamakan skor menjadi 3-3.
Laga bertambah sengit setelah. Angga/Ricky kali ini tampil lebih tenang dan tak banyak melakukan kesalahan sendiri. Mereka pun unggul 11-9 saat interval.
Angga/Ricky tak mau menurunkan tempo permainan seusai interval dan tetap bermain lebih sabar saat bertahan. Taktik tersebut sukses menyulitkan ganda Thailand. Angga/Ricky pun berhasil memenangi gim ini dengan skor 21-17.
Pada gim penentuan, tenaga ganda Thailand tampak terkuras. Hal itu berpengaruh pada penampilan mereka, sehingga tertinggal 6-8. Momentum ini tak disia-siakan ganda Indonesia. Angga/Ricky berusaha mendikte permainan meskipun mendapat perlawanan alot dari Isara/Phuangphuapet. Saat interval, Angga/Ricky unggul tipis 11-10.
Seusai interval, Angga/Ricky semakin tak terbendung. Ganda Thailand sudah terlihat kelelahan sehingga sulit mengimbangi permainan taktis Angga/Ricky. Pasangan Indonesia itu mampu meraup lima poin beruntun. Isara/Phuangphuapet tak mau menyerah begitu saja. Berkat smesh dan kesalahan yang dilakukan Angga/Ricky, ganda Thailand itu memperkecil margin menjadi 14-16.
Pertandingan bertambah ketat setelah itu. Angga/Ricky sempat unggul 19-16, namun berhasil disusul oleh pasangan Thailand menjadi 19-19.
Pada titik kritis ini ganda Thailand bermain lebih tenang. Hal itu membuat mereka berhasil mengunci dua angka terakhir sekaligus memberikan kekalahan menyesakkan untuk ganda Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Dengan kekalahan ini, Indonesia gagal menempatkan wakil di babak final Prancis Terbuka 2016.