Bola.com, Pasuruan - Sepak bola sering dikaitkan dengan hal-hal berbau gaib yang tak masuk akal sehat. Kita masih ingat, seekor lumba-lumba atau anjing laut dijadikan sarana untuk menebak tim pemenang di Piala Dunia maupun Piala Eropa.
Entah kebetulan atau memang sudah suratan takdir yang digariskan, peristiwa unik terjadi pada laga Persekap Kota Pasuruan kontra PSGC Ciamis di Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan, Sabtu (29/10/2016).
Laga saat itu memang berlangsung sengit. Kedua kubu, baik Persekap maupun PSGC, bermain ngotot dan saling berambisi untuk menjebol gawang lawan. Peluang kedua tim mencetak gol sama-sama kuat. Namun hingga babak pertama usai pertandingan masih skor kacamata 0-0.
Memasuki babak kedua, tensi serangan anak asuh Aries Budi Prasetya (Persekap) dan pasukan Heri Rafni Kotari (PSGC) tetap tinggi. Di tengah-tengah ketegangan, sekitar menit 50-an, tiba-tiba ada seekor kucing yang masuk ke lapangan dari bangku cadangan pemain Persekap.
Baca Juga
Dengan santainya, si kucing menggali rumput lapangan dan langsung buang air besar. Usai buang hajat, kucing itu pun menutupi kotorannya dan langsung lari ke pinggir lapangan lagi. Selang tak berapa lama, pada menit ke-55 kapten tim Persekap Ali Khumaidi pun menjebol gawang PSGC.
"Alhamdulilah, kami menang. Meski dengan susah payah. Soal kucing itu, saya ambil hikmahnya. Kalau yang dilakukan kucing itu salah satu kehendak-Nya dan kami ditakdirkan menang, semua memang bisa dikaitkan. Berak kucing itu saya anggap untuk buang sial," tutur Aries Budi Prasetya.
Mantan stoper timnas Indonesia itu akhirnya mengungkapkan bila dirinya juga melakukan ritual dengan ziarah ke makam tiga wali yakni Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim (Gresik) ditutup ke auliya' Abdul Hamid di Pasuruan.
"Selama ziarah itu, saya tak dapat firasat menang. Karena petunjuknya memang gelap. Ini berbeda ketika sebelum Persekap tandang ke PSIS lalu. Saat itu isyaratnya sangat jelas, kalau kami akan kalah di Semarang," ungkap Aries Budi Prasetya.
Manajer sekaligus pelatih Persekap itu menyatakan ritual seperti itu sudah lama dilakukan saat masih jadi pemain di Arema dan Persema lalu.
"Waktu masih main, saya sudah lakukan amalan itu. Saya minta petunjuk dari Allah SWT dengan cara seperti itu. Soal kalah atau menang, tergantung kerja keras pemain dan semua saya serahkan Allah SWT," ujarnya.