ISC B: PSIS Kecewa Gagal Amankan 3 Poin saat Jamu PSPS

oleh Gatot Susetyo diperbarui 30 Okt 2016, 20:15 WIB
Duel PSIS Semarang versus PSPS Pekanbaru berakhir tanpa gol. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Semarang - PSIS Semarang gagal meraup poin penuh saat menjamu PSPS Pekanbaru pada lanjutan babak 16 besar Grup D ISC B di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (30/10/2016). Padahal Laskar Mahesa Jenar punya peluang emas ketika mereka mendapatkan penalti pada menit 72.

Namun striker Johan Yoga Utama gagal menuntaskan tugas, karena bola hasil tendangannya mampu diselamatkan kiper PSPS Susanto. Hasil ini membuat PSIS harus mengamankan dua laga tersisa dengan kemenangan. 

Sementara, PSPS bersyukur karena pada putaran pertama, mereka mengalahkan PSIS 2-1. "Kunci permainan hari ini adalah kemauan. Anak-anak sepakat mencuri poin milik PSIS, dan itu terwujud. Padahal secara tim, PSIS lebih matang ketimbang pemain PSPS. Target kami tur ke Jawa ini dapat dua poin. Jadi kami harus kerja keras lagi saat main di Ciamis nanti," kata Philip Hansen Maramis, Pelatih PSPS.

Advertisement

 

Mantan arsitek tim PON Riau 2012 itu menerapkan strategi bertahan dengan mengandalkan serangan balik cepat. Cara ini dianggap Philip Hansen Maramis cukup efektif.

"Saya senang karena para pemain bangkit, setelah kekalahan di Pasuruan lalu. Kini kami punya peluang sama dengan tim lain ke babak delapan besar nanti," ucap Philip Hansen Maramis.

Pelatih fisik PSIS Sumardi Widodo mengaku rugi dengan hasil seri ini. Dia menilai lini tengah tim asuhannya kurang solid. "Hasil seri kerugian besar, karena kami butuh poin untuk terus menjaga kans ke babak lanjutan. Untung saja kita tidak kecolongan," katanya.

Dosen Fakultas Kedokteran Undip ini menambahkan, lini tengah jadi titik kelemahan PSIS, tapi ia menilai pemain sudah tampil maksimal. "Kegagalan penalti menurunkan mental pemain. Kita terbawa irama permainan lawan," ungkap Sumardi.

Sementara Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho berusaha tegar menghadapi fakta itu. "Sore ini kita gagal, namun peluang belum sepenuhnya tertutup. Jangan cari kambing hitam. Kita evaluasi agar lebih baik di dua pertandingan berikutnya," tegasnya.

"Yang terpenting kita harus optimis bahwa peluang itu masih ada. Kelemahan PSIS karena anak-anak kesulitan membongkar pertahanan kuat PSPS," tutur Setyo Agung Nugroho.