Bola.com, Makassar - Robert Alberts, Pelatih PSM Makassar mengakui skuatnya menyimpan masalah besar di lini belakang. Apalagi setelah Ahmad Hisyam Tolle dan Zulvin Zamrun mengantongi kartu merah.
Keduanya dipastikan absen saat Juku Eja bertandang ke Persiba Balikpapan, Sabtu (5/11/2016). Begitu pun dengan bek anyar, Muhammad Antoni yang harus pulang ke Medan untuk menyembuhkan cederanya.
"Lini belakang PSM memang belum optimal. Penampilan mereka berbanding terbalik dengan produktivitas lini depan," ujar Robert.
Pelatih asal Belanda ini merujuk produktivitas gol PSM di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 yakni 39 gol. PSM hanya kalah dari Madura United (41 gol) dan Pusamania Borneo FC (40 gol). Sebaliknya, jumlah kebobolan PSM (39 gol) sama dengan Barito Putera yang bertengger di posisi juru kunci.
Baca Juga
Kondisi ini membuat Robert harus berpikir keras untuk meredam agresivitas Persiba yang belakangan semakin membaik penampilannya.
Ada dua pemain yang bisa jadi opsi buat menutup absennya Tolle dan Zulvin. Mereka adalah Hendra Wijaya dan Reva Adi Utama. "Kita lihat saja perkembangannya. Yang pasti, saya tetap membidik poin penuh di Balikpapan," tegas Robert.
Keroposnya lini belakang PSM mendapat sorotan dari Alibaba, stoper yang membawa Juku Eja juara Liga Indonesia 1999/2000.
"Saya melihat bek PSM tidak bisa menjaga emosinya. Kita boleh bermain keras karena itu ciri khas PSM. Tapi, jangan melakukan aksi tidak terpuji yang bisa merugikan tim," kata Alibaba yang kini berstatus dosen pada sejumlah perguruan tinggi di Makassar ini.
Hal senada dikatakan Syamsuddin Umar, pelatih yang membawa PSM juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999-2000.
"Saya melihat faktor mental bertanding yang kurang terasah di PSM. Dulu, saya tekankan ke pemain agar tetap bermain dengan ciri khas cepat dan keras tapi dengan kepala dingin. Dan jangan terpancing dengan provokasi lawan," jelas Syamsuddin.