Bola.com, Bandung - Gelandang serang Persib Bandung, Rahmad Hidayat mendapat pelajaran berharga dari laga Persib kontra PSM Makassar. Ia tak membantah jika dirinya sudah terpancing emosi sejak masih duduk di bangku cadangan.
Hal itu dipicu permainan keras yang terjadi sebelum ia masuk ditambah wasit Hamsir yang dinilai kurang jeli dalam mengambil keputusan.
Pada pertandingan lanjutan Torabika Soccer Championship presented IM3 Ooredoo yang berakhir dengan skor imbang 2-2 di Stadion Andimattalatta, Makassar, Sabtu (29/10/2016), Rahmad menjadi pemicu keributan setelah tendangan kakinya hampir mengenai paha pemain tengah legiun asing PSM.
Baca Juga
Kejadian itu memicu amarah striker PSM Titus Bonai yang berlari mendekati Rahmad, namun dihadang Hariono sehingga keributan tak berlangsung lama dan laga kembali dilanjutkan. Akibat kejadian itu, Rahmad mendapat kartu kuning.
"Panas sekali pertandingan itu. Sudah lihat sejak masih jadi cadangan situasi panas dan banyak keputusan wasit yang merugikan kami, mereka main kasar jadi terbawa emosi," kata Rahmad Hidayat.
Rahmad mengaku, permainan keras yang ditunjukan dirinya sudah menjadi ciri khas dan bawaan karena di kampung halamannya Medan, terkenal di Tanah Air sebagai penghasil pemain yang mempunyai karakter bermain keras dan tanpa kompromi.
Jadi, kata Rahmad, karakternya bermain keras sudah tidak bisa diubah lagi. Namun, dia belajar dari pengalaman di Makassar, bahwa permainan keras juga bisa merugikan Persib.
"Kalau di lapangan ada para senior yang meredam emosi. Saya belajar dari situ, hanya memang sulit mengubah karakter keras," katanya.
Soal penampilan Persib secara keseluruhan, pemain yang dibawa Dejan Atonic ke Maung Bandung ini menuturkan permainan berjalan dengan baik.
Mental pemain Persib patut diacungi jempol karena sempat tertinggal tapi mampu menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan berakhir imbang 2-2.
"Memang secara keseluruhan permainan Persib Bandung sangat bagus dan kami pantas dapat poin. Cuma sangat disayangkan keputusan wasit sempat membuat permainan amburadul. Beruntung itu tak berlangsung lama," kata Rahmad Hidayat mengakhiri pembicaraan.