Bola.com, Sepang - Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, menyebut awal MotoGP 2016 berjalan mulus buatnya. Namun, keterpurukan mulai menimpa Lorenzo dimulai dari balapan MotoGP Catalunya pada 5 Juni 2016.
Baca Juga
Lorenzo memang mengawali MotoGP 2016 dengan capaian luar biasa. Dalam enam balapan awal, dia mampu tiga kali menjadi juara, yaitu di Qatar, Prancis, dan Italia. Sementara di Amerika Serikat dan Jerez, pebalap berusia 29 tahun itu menempati posisi runner up. Hanya pada balapan Argentina dia mengalami nasib sial karena gagal finis akibat terjatuh.
"Musim ini dimulai dengan sangat baik bagi saya. Dengan kemenangan di Qatar, saya memulai musim dengan sangat baik. Pada enam balapan awal, hanya di Argentina yang berjalan buruk. Semuanya nyaris sempurna hingga balapan di Catalunya," cerita Lorenzo seperti dikutip Speedweek, Kamis (3/11/2016).
Ketika balapan di Sirkuit Catalunya, 5 Juni 2016, Lorenzo kembali mengalami nasib apes. Dia lagi-lagi gagal finis. Saat itu, dia diseruduk pebalap Ducati, Andrea Iannone, hingga terjatuh.
Sejak saat itu, Lorenzo seperti dijauhi dewi fortuna. Pada lima balapan setelah MotoGP Catalunya, pebalap asal Spanyol itu hanya sekali naik podium, yaitu di MotoGP Austria, 14 Agustus 2016. Sementara pada empat balapan lainnya, dia gagal naik podium dan bahkan terlempar dari 5 besar.
"Sejak Catalunya semuanya berjalan salah, khususnya dalam hal temperatur dan performa motor saat hujan. Khususnya ban depan di mana saya tidak merasa nyaman. Jadi sulit bagi saya untuk tampil konstan seperti biasanya," jelas Lorenzo.
"Saya kesulitan menemukan keseimbangan yang bagus dan rasa percaya diri terhadap ban. Untungnya, Michelin akan memiliki pengalaman musim ini agar membuat ban yang lebih baik untuk dipakai pada musim depan," tambahnya.
Selain karena performa motor dan juga ban, Lorenzo mengakui keterpurukan yang dialaminya pada musim 2016 juga disebabkan karena kesalahan pribadi. Itu yang menjadi alasan dirinya tak mampu bersaing untuk memperebutkan gelar juara dunia.
"Jujur saya membuat terlalu banyak kesalahan. Dengan cara itu, Anda tak bisa bersaing untuk mendapatkan gelar," katanya.
Jorge Lorenzo tak hanya gagal berebut gelar juara dunia MotoGP 2016. Dia bahkan terancam tergeser ke posisi empat pada klasemen pebalap. Saat ini Lorenzo menempati posisi ketiga dengan 208 poin, unggul 17 poin dari Maverick Vinales. Dengan satu seri tersisa, bukan tak mungkin posisi Lorenzo disalip kompatriotnya itu.