Bola.com, Malang - Arema Cronus dijatuhi sanksi denda Rp 85 juta karena pelanggaran yang dilakukan saat konferensi sebelum pertandingan maupun tingkah tim pelatih di dalam lapangan selama berlangsungnya Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Saat ini, Arema sudah mendapatkan empat surat berisi denda dari operator TSC 2016, PT Gelora Trisula Semesta. Surat pertama berisi denda 15 juta rupiah karena pelanggaran konferensi pers sebelum pertandingan Persegres Gresik lawan Arema Cronus (21/10/2016). Kala itu, Arema tidak mengirimkan pelatih kepala Milomir Seslija dan pemain yang masuk starting eleven.
Pelanggaran kedua saat pertandingan melawan Mitra Kukar pada 30 Oktober. Pelanggaran yang dilakukan hampir sama, ditambah dengan tidak adanya perwakilan yang mengikuti sesi jumpa pers setelah pertandingan. Alhasil, dendanya menjadi 30 juta rupiah.
Baca Juga
Surat denda ketiga ditujukan saat pertandingan kandang melawan PSM Makassar pada 14 Oktober. Selain denda pelatih dan pemain dalam konferensi pers sebelum laga, ada pula denda tambahan karena saat pertandingan, pelatih Milomir Seslija dan asistennya Joko Susilo berdiri berbarengan di area teknik. Sehingga total denda mencapai 25 juta rupiah.
Denda terakhir terjadi dalam pertandingan melawan Persija Jakarta di Stadion Gajayana Malang. Kesalahannya tetap, saat konferensi pers sebelum pertandingan yang hadir adalah asisten pelatih dan pemain cadangan. ”Dengan denda ini tentu kami akan lebih disiplin,” kata media officer Arema Cronus Sudarmaji.
Namun denda ini masih belum selesai karena ada kemungkinan denda masih berlanjut setelah pertandingan away ke Persipura Jayapura Arema mengirim asisten pelatih dan pemain cadangan saat konferensi pers sebelum pertandingan.
Dalam surat denda itu, disebutkan Arema melanggar pasal 44 ayat 2 untuk masalah konferensi pers sebelum pertandingan. ”Untuk ke de depan pelatih kepala dan pemain inti yang akan hadir dalam sesi jumpa pers sebelum pertandingan,” lanjut Sudarmaji.
Ketika ditelaah tentang kesalahan ini, persoalannya disiplin di Arema turut mengemuka karena aturan konferensi pers sudah dijelaskan dalam buku aturan yang diberikan oleh PT GTS kepada semua klub. ”Ini memang bukan ranah Komdis yang awalnya dikasih teguran, tapi langsung operator yang bisa memberikan denda,” ia menuturkan.