Bola.com, Yangon - Timnas Indonesia bersua Myanmar dalam laga uji coba internasional yang digelar di Stadion Thuwanna, Yangon, Jumat (4/11/2016). Pertandingan uji coba ini akan menjadi ajang untuk mencari komposisi pemain ideal sebelum mengarungi persaingan keras di Piala AFF 2016.
Indonesia dan Myanmar berada di grup berbeda di Piala AFF 2016. Timnas Indonesia berada di Grup A dan akan bertanding di Filipina, sementara Myanmar akan menjadi tuan rumah Grup B. Kedua tim memiliki misi sama dalam pertandingan ini sebelum berlaga di turnamen sepak bola ASEAN itu, mulai 19 November 2016 (Grup A) dan 20 November 2016 (Grup B).
Tim Garuda datang ke Yangon dengan membawa 25 pemain. Sebanyak 23 pemain di antaranya mengikuti pemusatan latihan di Karawaci, Tangerang, pada 29 Oktober-1 November 2016. Praktis hanya Irfan Bachdim dan Andik Vermansah yang tidak ikut latihan bareng langsung bergabung di Yangon.
Baca Juga
Dengan berbekal kemenangan 3-0 atas Malaysia dan hasil imbang 2-2 dengan Vietnam dalam dua laga uji coba kandang, pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, berharap bisa melihat mentalitas pemainnya ketika menjalani pertandingan tandang dalam laga kali ini. Skuat terbaik akan dimainkan Alfred dalam pertandingan ini sekaligus menjajal para pemain pelapis.
Komposisi pemain utama Tim Merah-Putih pun tampaknya tidak terlalu jauh dengan Starting XI yang dimainkan dalam pertandingan kontra Malaysia dan Vietnam di Solo dan Sleman. Alasannya, pelatih asal Austria itu memang ingin menguji mentalitas timnya saat mengarungi laga tandang.
Kurnia Meiga berpeluang besar jadi pengawal gawang Tim Garuda, setelah di dua laga persahabatan sebelumnya absen. Kiper Arema Cronus yang tiga tahun terakhir ini jadi penjaga gawang utama Timnas Indonesia mendapatkan jaminan dari Alfred Riedl jika fit bakal diboyong ke Filipina. Ia akan diuji kesiapannya setelah sembuh dari cedera.
Sementara di lini belakang, duet Fachrudin Wahyudi Aryanto dan Rudolof Yanto Basna kemungkinan akan menjadi pilihan utama Alfred Riedl. Beny Wahyudi dan Abdul Rahman akan mengisi area sisi kanan dan kiri pertahanan Tim Garuda.
Untuk menguasai permainan, lini tengah akan menjadi kunci. Evan Dimas Darmono bisa dipastikan akan menjadi pilihan utama untuk menjadi gelandang tengah, dengan dibantu Zulham Zamrun dan Andik Vermansah yang bermain di kedua sayap. Namun, untuk posisi gelandang bertahan, Alfred Riedl punya dua kemungkinan besar, antara Dedi Kusnandar dan Bayu Pradana.
Bicara lini depan Timnas Indonesia, Boaz Solossa dan Irfan Bachdim akan tetap menjadi opsi utama. Namun, cedera yang membuat Irfan tak bisa mengikuti sesi pemusatan latihan di Karawaci. Sebagai gantinya, Ferdinand Sinaga, kemungkinan bakal berkesempatan menjajal lapangan sekaligus mengasah ketajaman.
Meski bersiap menurunkan skuat terbaik, Alfred Riedl sadar bila laga uji coba ini akan berat untuk timnya. Dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan, pelatih asal Austria itu menyebut Myanmar dalam kondisi lebih baik dari sebelumnya.
"Tentu kami sudah tahu perihal lawan. Kami tahu mereka menggelar pemusatan latihan jangka panjang. Mereka punya pemain bertalenta, tim dengan organisasi permainan bagus, dan juga cukup ambisius karena mereka jadi salah satu tuan rumah. Jadi, pertandingan ini akan sulit buat kami. Tapi, kami juga tidak akan membuat pertandingan gampang untuk Myanmar," ujar arsitek kelahiran Wina, 2 November 1949 tersebut.
Myanmar Mempersiapkan Skuat Muda
Apa yang diucapkan Alfred Riedl itu memang jadi gambaran timnas Myanmar saat ini. Pelatih tim tuan rumah, Gerd Zeise, mengungkapkan pelatnas di Eropa pekan pertama September hingga medio Oktober 2016 berimbas positif untuk skuatnya. Kepercayaan diri para pemain dianggap tengah dalam kondisi membumbung jelang partai uji coba serta pertandingan sesungguhnya di Piala AFF 2016 nanti.
"Kami harap bisa menuntaskan apa yang sudah kami siapkan dalam latihan. Dua pertandingan nanti sangat penting. Dua tim (Oman dan Indonesia) sama kuat. Indonesia, dari yang saya lihat, kembali dengan hasil bagus setelah beberapa saat absen di kancah internasional. Sedangkan Oman, tim dari timur tengah, juga sangat kuat. Kami bisa bersaing dan melihat di mana posisi kami. Pada masa akhir persiapan kami bisa mengevaluasi apa yang kurang. Jadi, pertandingan nanti sangat bagus," tutur Zeise.
Sama seperti Alfred Riedl, Gerd Zeise juga menurunkan banyak pemain muda dalam skuatnya di Piala AFF 2016. Laga uji coba kontra Indonesia ini bakal jadi ujian bagi pemain-pemain muda itu.
Setelah menduduki peringkat ketiga di turnamen Aya Bank Cup 2016 yang digelar di Myanmar pada Juni 2016, pertandingan kontra Timnas Indonesia akan menjadi ujian selanjutnya. Sebelum nantinya mereka menghadapi Oman di uji coba terakhir dan juga Vietnam, Kamboja, dan Malaysia di penyisihan Grup B Piala AFF 2016.
Striker muda berusia 19 tahun, Than Paing, akan menjadi kekuatan baru yang belum pernah dihadapi oleh Timnas Indonesia. Kehadiran striker muda milik Yangon United itu cukup menyegarkan Timnas Myanmar. Dua golnya ke gawang Hong Kong saat Aya Bank Cup 2016 membuktikan Myanmar sudah siap dengan regenerasi dalam timnasnya.
Tidak hanya Than Paing, Myanmar juga memiliki Aung Thu, striker berusia 22 tahun yang juga sudah 11 kali memperkuat timnas senior Myanmar. Dua penyerang muda itu dinilai bisa merepotkan Yanto Basna dan Fachrudin Wahyudi Aryanto di pusat pertahanan Tim Garuda.
Tak hanya lini depan, lini tengah Myanmar pun sangat segar. Tercatat hanya sang kapten, Yan Ang Kyaw, yang menjadi pemain paling senior di lini tengah. Sementara pemain-pemain lain yang menjadi andalan Gerd Zeise di lini tengah masih berusia antara 20 hingga 23 tahun. Satu-satunya pemain Myanmar yang sudah berumur adalah Win Min Htut, yang merupakan pemain bertahan dengan usia 36 tahun.
Namun, setelah menghadapi Hong Kong di Aya Bank Cup 2016, Myanmar memang belum melakukan laga uji coba internasional secara resmi. Terhitung sudah empat bulan agenda tersebut tidak ada. Tetapi, hal itu bukan jaminan pertandingan ini akan menjadi mudah bagi Timnas Indonesia.
Apalagi Myanmar telah mengakhiri kompetisi domestiknya pada 21 Agustus 2016, yang artinya selama lebih dari dua bulan mereka bisa fokus mempersiapkan diri dengan pemusatan latihan, termasuk yang digelar di Eropa.
Selama pelatnas di Benua Biru, The White Angels, julukan timnas Myanmar beruji coba tidak resmi selama delapan pertandingan. Hasilnya, menang empat kali, imbang dan kalah masing-masing dua kali dengan jumlah gol 16 dan kebobolan delapan gol. Uji coba itu dilakukan melawan tim lokal maupun timnas U-21.