Bola.com, Gresik - Kubu Madura United optimistis bisa meraih poin penuh saat menjamu Persegres Gresik United dalam laga lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Jumat (4/11/2016) di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan.
Keyakinan itu dimiliki pelatih kepala Gomes de Oliveira lantaran kualitas timnya lebih baik ketimbang Persegres Gresik United. Tak hanya itu, secara individu ia juga mempercayai para pemainnya lebih unggul dibanding lawan, terutama soal kecepatan.
Baca Juga
Ia menyatakan, Persegres memiliki pemain yang punya kekuatan, tapi para pemain Madura United lebih cepat. Kelebihan inilah yang akan mereka manfaatkan untuk membombardir pertahanan tim berjulukan Laskar Joko
Samudro tersebut.
“Saya percaya kami mampu mengatasi perlawanan Persegres. Kami mengetahui kualitas mereka,” ujar pelatih asal Brasil ini.
Absennya dua pemain asing Persegres Gresik United, Oh In-Kyun dan Patrick da Silva pada pertandingan ini dianggap sebagai keuntungan besar bagi Madura United. Pasalnya, tanpa kedua pemain pilarnya itu, diyakini kekuatan Persegres mengalami penurunan signifikan.
Hal itu tampak saat Persegres tumbang 1-2 di tangan Persiba Balikpapan di Gresik pada pekan sebelumnya. “Lagi-lagi kami punya momentum bagus untuk meraih hasil maksimal di laga ini. Karena saya tahu bagaimana kekuatan mereka tanpa kedua pemain itu,” tutur Gomes.
Kubu Madura United sendiri tak khawatir kendati mereka juga turun dengan skuat tak lengkap lantaran dua pemain pilarnya, Erick Weeks Lewis dan Engelberd Sani absen di pertandingan ini. Erick tak bisa memperkuat tim berjulukan Laskar Sape Kerrab karena pulang ke Liberia untuk melangsungkan pernikahan. Sementara itu, Engelberd terkena akumulasi kartu kuning.
Absennya kedua pemain tersebut menambah daftar pemain Madura United yang tidak bisa turun di pertandingan ini. Sebab sebelumnya mereka sudah kehilangan Bayu Gatra Sanggiawan yang harus menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2016.
Tanpa ketiga pemain tersebut, Madura United masih mempunyai pelapis yang kemampuannya tak beda jauh dengan kedua pemain tersebut. Sebut saja Elthon Maran, Rossy Noprihanis, Guy Junior Ondoua, dan Rishadi Fauzi.
Sementara itu, pelatih Persegres sadar, Eduard Tjong, tak ingin anak-asuhnya menyerah begitu saja, walau beda posisi klasemen antara mereka dengan Madura United amat jomplang.
Bagi Edu, di sepak bola semua kemungkinan bisa saja terjadi. Bahkan ia percaya keajaiban tetap ada. “Saya menata mental anak-anak agar tidak kalah sebelum tanding. Madura United memang tim papan atas, tapi kami yakin tidak ada tim yang tak bisa dikalahkan selama mau bekerja keras,” katanya.
Semangat yang sama ditunjukkan Sasa Sezevic. Stoper asal Serbia ini mengungkapkan bahwa ia datang ke Madura tidak membawa bendera putih sebagai isyarat timnya menyerah. Mereka tetap mengobarkan semangat perlawanan.
“Kami akan melawan, dan membuat Madura United harus berjuang lebih keras untuk mengalahkan kami,” katanya.