Bola.com, Turin - Tak hanya Real madrid saja yang memiliki trio BBC. Juventus juga memiliki trio dengan akronim yang sama. Bedanya, trio BBC Bianconeri ada di lini pertahanan.
Baca Juga
Trio BBC merupakan singkatan dari ketiga nama penggawa lini pertahanan Juventus. Mereka adalah Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini.
Tak pelak, banyak klub-klub raksasa Eropa yang bernafsu untuk memboyong satu di antara mereka. Chelsea bahkan rela menggelontorkan dana sebesar 39 juta poundsterling (Rp 637 miliar) untuk memboyong Bonucci ke Stamford Bridge.
Saat ini, banyak pihak menyebut trio BBC Juventus sebagai barisan lini pertahanan terbaik di dunia. Ditambah Gianluigi Buffon yang di bawah mistar gawang, lini pertahanan Si Nyonya Tua bagaikan tembok kokoh yang sulit untuk diterobos lawan.
"Tak diragukan lagi, pertahanan Juventus dan juga pertahanan Italia, ditambah Gianluigi Buffon adalah yang terbaik di dunia," ujar pelatih Juventus, Massimiliano Allegri.
"Mereka selalu melakukan tugas mereka dengan baik, mereka menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi terbaik dan menghasilkan penampilan terbaik," dia menambahkan.
Padahal, awalnya ketiga nama ini kurang dikenal di kalangan para pecinta sepak bola dunia. Lantas, bagaimana Barzagli, Bonucci, dan Chiellini bisa bertransformasi menjadi barisan pertahanan kokoh yang sulit ditembus lawan?
Barzagli memulai karier profesionalnya di klub Rondinella Calcio pada musim 1998-199. Dia kemudian bergabung bersama klub Serie B, AC Pistoiese, pada musim 2000-2001.
Pada bulan Juli 2003, Barzagli dijual ke Piacenza dan melakoni debutnya di Serie A dengan bermain imbang 1-1 melawan Chievo Verona pada 31 Agustus 2003. Setahun berada di sana, Barzagli kemudian hijrah ke Palermo.
Pada tahun 2008, Barzagli sempat merasakan kerasnya kompetisi Bundesliga Jerman dengan bermain bersama Wolfsburg. Empat tahun berselang, barulah dia menjadi penggawa Juventus.
Di sisi lain, Bonucci memulai kariernya bersama Inter Milan. Pemain yang kini berusia 29 tahun itu melakoni debut bersama Nerazzurri pada ajang Serie A 2005-2006 melawan Cagliari.
Namun, Bonucci kehilangan tempatnya di tim utama Inter Milan dan harus menjalani dua kali masa peminjaman ke Trevisio dan Pisa. Pada tahun 2009, dia bergabung bersama Bari.
Bersama Andrea Ranocchia, Bonucci menjadi pasangan tangguh di lini belakang. Mereka membawa Bari menjadi tim dengan rekor kebobolan kedua paling sedikit pada ajang Serie A 2009-2010.
Hal itu yang menjadi dasar ketertarikan Juventus untuk meminangnya. Bonucci bergabung bersama Juventus pada bulan Juli 2010 dan menandatangani kontrak berdurasi selama empat musim.
Di antara ketiga trio BBC, Chiellini menjadi pemain paling lama yang memperkuat Juventus. Pemain yang kini berusia 32 tahun itu bergabung bersama Si Nyonya Tua pada tahun 2005.
Chiellini memulai karier profesionalnya di klub Livorno pada tahun 2000. Dua tahun berselang, dia bergabung bersama AS Roma dan sempat dipinjamkan ke Livorno.
Trio BBC pertama kali terbentuk pada tahun 2011. Antonio Conte, yang kini menjadi manajer Chelsea, menjadi otak di balik hadirnya trio BBC Nyonya Tua.
Debut Trio BBC berbuah Scudetto untuk Juventus pada musim 2011-2012. Si Nyonya Tua menjadi tim yang paling sedikit kebobolan dengan 20 gol dari 38 pertandingan. Bianconeri mengumpulkan 84 poin dan unggul empat angka dari AC Milan yang berada di tempat kedua.
Semusim setelahnya, Trio BBC kembali mengantar Juventus meraih Scudetto. Kembali, Si Nyonya Tua menjadi tim yang paling sedikit kebobolan dengan 24 gol dari 38 laga.
"Chemistry ini tentu saja akan membantu kami karena kami bahkan tidak harus melihat satu sama lain untuk tahu di mana rekan Anda. Setelah begitu banyak pertandingan bersama-sama Anda tahu di mana rekan setim Anda berada," ujar Chiellini.
"Saya, Andrea, dan Leo, kami memahami satu sama lain melalui memori yang terbentuk dari pertandingan yang kami lakoni bersama-sama di Juventus dan di tim nasional. Hal ini pasti bisa menjadi keuntungan dan membantu Prandelli," tutur Chiellini.
Trio BBC kembali menjadi aktor penting bagi keberhasilan Juventus untuk meraih tiga Scudetto lainnya. Hebatnya lagi, Juventus selalu menjadi juara dengan rekor pertahanan terbaik.
"Namun, yang membuat keputusan apakah kami akan bermain bersama adalah pelatih dan kami juga tidak masalah jika harus bermain dengan rekan yang lain. Namun, memiliki skuat yang sudah bermain bersama selama berahun-tahun adalah keuntungan," ungkap Chiellini.
Trio BBC merupakan kepingan puzzle penting di balik kesuksesan Juventus. Andai satu di antara mereka hilang, hal itu akan berdampak besar bagi ketangguhan lini pertahanan Si Nyonya Tua.
Lini Pertahanan Terbaik Juventus
Lini Pertahanan Terbaik Juventus
Sebelum trio BBC, Juventus memang dikenal memiliki trio atau kuartet lini pertahanan yang kuat. Pada awal tahun 2000-an, atau sebelum tersandung kasus Calciopoli pada tahun 2006, Juventus dianggap memiliki skuat terbaik sepanjang sejarah mereka.
Kala itu, kuartet pertahanan Juventus dihuni oleh Jonathan Zebina, Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, dan Gianluca Zambrotta. Mereka sukses membawa Juventus meraih dua Scudetto pada musim 2001-2002 dan 2002-2003.
Kuartet pertahanan Juventus itu sebenarnya berhasil mempersembahkan dua Scudetto lagi, yakni pada musim 2004-2005 dan 2005-2006. Namun, gelar itu dianulir oleh Federasi Sepak bola Italia (FIGC) akibat kasus Calciopoli.
Noda itu memang sudah terlanjur menjadi bagian dari sejarah mereka, tapi harus diakui bahwa skuad Juventus pada musim 2005-2006 merupakan salah satu yang terkuat di seantero Eropa. Alessandro Del Piero dan kawan-kawan waktu itu bahkan dibekali kualitas untuk menjadi salah satu yang terhebat dalam sejarah.
Menilik beberapa tahun sebelumnya, yakni di era tahun 1992, Juventus juga memiliki kuartet lini pertahanan yang tak kalah hebat. Mereka adalah Ciro Ferrara, Fabio Cannavaro, Gianluca Pesotto, dan Lilian Thuram.
Ferrara amat taktis dalam bertahan dan kerap melakukan tekel bersih. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan yang baik dalam mengorganisir lini pertahanan Si Nyonya Tua.
Di sisi lain, Cannavaro lugas dalam mengadang pergerakan lawan. Meski tidak memiliki postur yang tinggi, lompatan dia amat tinggi. Tak jarang, dia mencetak gol melalui situasi sepak pojok.
Adapun, Pessoto miliki akselerasi luar biasa dari sisi kanan. Sementara itu, Lilian Thura mampu bermain di posisi bek sayap dan tengah dengan sama baiknya. Dia merupakan tipikal bek modern yang tangguh dalam bertahan dan menyerang.
Sumber: Berbagai Sumber