Bola.com, Malang - Perjuangan berat dilakoni skuat Madura United U-21 pada laga terakhir babak penyisihan Grup 2 ISC U-21. Bertandang ke markas Arema Cronus U-21 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu sore (6/11/2016) mereka dapat ujian lebih dulu sebelum pertandingan.
"Kami berangkat pagi hari jelang pertandingan. Ternyata terjebak macet ketika masuk Kabupaten Malang. Ada karnaval bersih desa sehingga kami harus jalan kaki kurang lebih 5 km biar tidak telat masuk stadion," kata pelatih Madura United U-21, Rahmad Basuki.
Jika ditotal merek menempuh perjalanan delapan jam dari Madura untuk tiba di Stadion Kanjuruhan. Meski demikian, mereka ternyata masih bisa memenangi pertandingan dengan skor 4-2.
Baca Juga
"Saya mengapresiasi anak-anak yang main penuh semangat. Padahal pertandingan sudah tidak menentukan karena dua tim sama-sama tidak lolos. Dan akhirnya kami berhasil menutup kompetisi ini dengan happy ending," lanjutnya.
Dalam pertandingan, Madura United U-21 sempat tertinggal lebih dulu pada awal laga. Perlahan namun pasti, mereka berhasil membalikkan keadaan dengan skor akhir 4-2.
"Kami memang ada problem di menit awal. Selalu begitu. Pemain masih belum fokus dan kebobolan. Tapi mereka membuktikan bisa memperbaiki permainan di menit-menit selanjutnya," tegas pelatih yang baru menangani Madura United U-21 di empat laga terakhir ini.
Tambahan tiga poin ini membuat Madura United U-21 finish di posisi ke empat dengan nilai 12. Sedangkan Arema Cronus U-21 berada diposisi paling buncit dengan nilai satu. "Anak-anak justru terbebani saat main di kandang sendiri karena mereka demam panggung saat dilihat oleh fans dan keluarganya sendiri," kata pelatih Arema U-21 Doni Suherman.
Bisa dikatakan pada ajang ISC U-21, Arema Cronus babak belur. Dari 10 pertandingan, Singo Edan Muda tidak pernah menang dan hanya sekali imbang. Mereka kerap jadi lumbung gol lawan pada ajang ini. Kekalahan paling telak diterima atas Persela Lamongan (0-8 dan 1-8) serta atas Bali United juga dengan skor 1-8.