Sikap Emosional dan Egois Jadi Bahan Evaluasi PS TNI

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 07 Nov 2016, 08:51 WIB
Pemain PS TNI masih kerap terpancing emosi dan bermain egois di lapangan. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Cibinong - [PS TNI](2645170/ "") berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 saat menjamu Perseru Serui dalam laga pekan ke-27 Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (6/11/2016). Merasa timnya sudah lebih baik dalam hal komunikasi, asisten pelatih PS TNI, Edy Syahputra, kini menyoroti sikap emosional dan egois yang masih diperlihatkan oleh para pemain timnya.

PS TNI berhasil menang tipis melalui gol tunggal yang diciptakan oleh Aldino Herdianto pada menit ke-35. Namun, sebenarnya PS TNI memiliki lebih banyak peluang untuk mencetak gol seandainya para pemain yang turun di lapangan bisa bermain dengan kerja sama yang apik dan tidak memperlihatkan sikap egois saat bermain.

Salah satu contoh konkret dalam pertandingan kontra Perseru adalah ketika Wawan Febrianto yang mendapatkan bola di sisi kanan lapangan dan memaksakan diri untuk terus membawa bola hingga akhirnya berhasil dihalau pemain bertahan Perseru. Padahal, di sisi sebaliknya ada rekan setimnya yang sudah dalam posisi yang bagus dan tidak terkawal.

Advertisement

Permasalahan ini dinilai sebagai sebuah tantangan dan bahan evaluasi oleh tim pelatih PS TNI. Edy Syahputra pun mengakui bahwa dalam kondisi tersebut pemain PS TNi, yang kebanyakan adalah pemain usia muda, masih kerap memperlihatkan sikap egois saat mendapatkan bola dan melihat ada peluang di depannya.

"Saat simulasi latihan, kami sudah menerapkan bahwa ketika melakukan serangan balik cepat yang menjadi senjata kami, akan ada tiga pemain yang maju bersama. Namun, pada penerapannya harus diakui bahwa masih ada keegoisan dari pemain, yang dalam laga ini diperlihatkan oleh Wawan. Ini menjadi bahan evaluasi kami," ujar Edy Syahputra seusai pertandingan.

Tak hanya keegoisan pemain di lapangan, Edy Syahputra juga mengakui ada satu bahan evaluasi lagi yang harus dicari solusinya. Asisten pelatih ini mengaku bahwa para pemain timnya kerap terpancing emosi ketika ada kontak fisik dengan pemain lawan. Hal tersebut beberapa kali terlihat dalam laga kontra Perseru, di mana beberapa pemain terlihat melanggar dengan sengaja setelah bola direbut oleh pemain Perseru dengan kontak fisik.

"Emosi pemain kami memang masih terlalu mudah terpancing. Ya ini juga menjadi tantangan dan akan menjadi evaluasi bagi kami semua untuk menjalani tujuh laga tersisa hingga akhir musim," lanjutnya.

Namun, Edy Syahputra tetap melihat ada hal positif yang bisa diambil dalam pertandingan yang memang berhasil dimenangi oleh PS TNI dengan baik. Menurutnya, koordinasi lini bertahan yang selama ini menjadi masalah utama tim sudah bisa diatasi.

"Anak-anak bermain sesuai arahan kami, karakter PS TNI dalam pertandingan ini sangat terlihat. Selain itu, masalah komunikasi yang sering terlihat antara empat pemain bertahan hari ini bisa diatasi, padahal itu yang biasa menjadi masalah bagi kami," ujarnya.

PS TNI saat ini berada di posisi ke-15 dengan 25 poin dari 26 laga yang sudah mereka mainkan. Tim yang bermarkas di Cibinong itu masih akan menghadapi tujuh pertandingan hingga akhir musim, di mana tiga di antaranya merupakan laga kandang yang menjadi target sapu bersih agar bisa naik ke papan tengah klasemen TSC 2016 pada akhir musim nanti.