Bola.com, Jakarta - Bonek Mania berencana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Surabaya setelah mendapat kepastian bahwa status klub kesayangan mereka, Persebaya, batal dibahas dalam Kongres Pemilihan PSSI yang berlangsung, Kamis (10/11/2016), di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.
Ketua aksi demonstrasi Bonek di Jakarta, Andie Peci, mengancam menurunkan massa yang sangat besar di Surabaya. "Kami akan turun ke jalan dan melumpuhkan semua aktivitas di jalanan Surabaya. Aksi itu tidak akan bubar sebelum ada kepastian pemulihan status Persebaya," koarnya di area konferensi pers yang terletak di depan arena kongres.
Hal ini sebagai wujud kekecewaan Bonek Mania setelah agenda pembahasan yang sudah diputuskan melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Solo September lalu, justru ditolak mayoritas voter yang hadir. Mereka menganggap ini sebagai pengingkaran terhadap janji-janji yang diembuskan sebelumnya.
Baca Juga
Andie berjanji akan melakukan perlawanan terhadap upaya-upaya yang menjegal eksistensi Persebaya di sepak bola Tanah Air. Sebab, apa yang terjadi pada Kongres kali ini membuat nasib Persebaya kembali kabur.
"Kami ingin semua tahu bahwa kami tidak main-main. Kami ingin PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia, Kemenpora, dan Presiden RI Joko Widodo tahu, bahwa kami ingin keadilan ditegakkan, aspirasi kami didengar oleh mereka selaku pemangku kepentingan sepak bola Indonesia," tuturnya.
Bonek tidak akan menggelar aksi apapun selama di Jakarta karena menghargai ketenangan masyarakat Jakarta. Apalagi situasi di Jakarta sedang memanas berkaitan dengan Pemilukada.
Mereka memilih menggelar aksi di Surabaya sebagai tempat asal Bonek Mania. Andie mengaku sedang berkoordinasi dengan dedengkot Bonek Mania yang saat ini menunggu kabar di Surabaya untuk menyiapkan gerakan massa yang sangat besar di Surabaya.
Andie, sembilan tokoh Bonek lainnya, beserta ribuan massa Bonek Mania semula memilih menunggu di Stadion Tugu, Jakarta. Namun, beberapa dari mereka mulai kehilangan kesabaran dan merapat ke arena kongres lantaran mendengar kabar soal penolakan pembahasan status Persebaya.