Bola.com, Jakarta - Dwi Iriyanto, Ketua Pengprov PSSI DIY, menyebut alasan utama mayoritas voters di PSSI memilih figur Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI.
Edy Rahmayadi mendapat dukungan mayoritas pemegang hak suara di Kongres Pemilihan PSSI yang dihelat di Hotel Mercure, Ancol, Kamis (10/11/2016). Ia mendapat dukungan 76 suara. Sementara pesaing utamanya, Moeldoko, hanya didukung 23 voters.
"Kami kompak memilih Pak Edy Rahmayadi karena yakin beliau mendapat dukungan pemerintah. Ia yang bisa mempermulus kolaborasi antara PSSI dengan pemerintah, setelah beberapa tahun terakhir kondisi sepak bola nasional tidak stabil diguncang konflik," tutur Dwi.
Baca Juga
Pria yang akrab dipanggil dengan sebutan Mbah Putih tersebut menyebut mayoritas pemangku kepentingan sepak bola Indonesia mengalami trauma berkepanjangan akibat sanksi pembekuan yang dijatuhkan Kemenpora ke PSSI selama setahun lebih.
"Kami tidak lagi ingin mengalami situasi tidak mengenakkan. Sanksi pembekuan amat menyakitkan bagi kami. Denyut sepak bola di berbagai daerah mati. Harus ada figur pemimpin yang bisa jadi penyambung lidah antara PSSI dengan pemerintah. Sinergi akan mempermudah jalannya program kerja serta pembinaan," paparnya.
Dwi memaparkan kinerja Ketua Umum PSSI sebelumnya La Nyalla Mattalitti tidak buruk. Hanya, roda organisasi tidak bisa berjalan maksimal karena hubungan yang kurang mesra dengan pemerintahan Joko Widodo. "Hal itu menyulitkan semua," ucapnya.
Ke depannya, Dwi Iriyanto berharap seluruh stakeholder sepak bola Tanah Air bersatu, walau saat pemilihan mereka berbeda pandangan.
"Edy Rahmayadi ketua umum bersama. Ia harus didukung semua. Masa depan sepak bola Indonesia bukan hanya di tangannya saja tapi juga kami dan semua stakeholder," ucap Dwi.