Bola.com, Sumenep - Pihak Perssu Real Madura Sumenep mempertanyakan lambatnya proses sidang Komisi Disiplin PT Gelora Trisula Semesta terkait kasus kegagalan PSIM Yogyakarta menggelar laga babak 16 besar Grup A Indonesia Soccer Championship (ISC) B di lapangan AAU Adi Sucipto Yogyakarta.
Direktur Teknik Perssu, Junaidi menyatakan keterlambatan ini berpengaruh besar bagi timnya dan tim lain yang sama-sama sedang berjuang lolos ke fase delapan besar nanti.
"Seharusnya Komdis sudah memutuskan status laga itu, sebelum kami berangkat ke Aceh untuk melawan Persiraja. Saat ini, manajemen dan pemain dihinggapi kegalauan soal kasus itu," kata Junaidi.
Baca Juga
Junaidi juga mengatakan apapun keputusan Komdis, pihak Perssu siap menerimanya. Termasuk jika nantinya PSIM dinyatakan kalah WO atau kedua tim harus bertanding ulang.
"Setidaknya status partai itu ada kejelasan karena sekarang kan masih menggantung. Jika sudah jelas, kami bisa mengatur strategi untuk langkah selanjutnya. Jika PSIM dinyatakan kalah WO, kami tak perlu kerja keras ketika menghadapi Persiraja. Tapi saat ini posisi kami fifty-fifty," tutur Junaidi.
Manajemen dan tim pelatih pun akhirnya sepakat tetap serius melawan Persiraja. Sementara ini, Perssu mengabaikan status pertandingan dengan PSIM. "Yang penting, kami harus mengalahkan Persiraja dulu. Soal status laga dengan PSIM, itu kami pikirkan nanti. Padahal, idealnya semua partai terakhir babak 16 besar digelar bersamaan untuk menjaga sportivitas," ujarnya.
Junaidi pun membuka kilas balik kasus sanksi yang dijatuhkan Komdis terhadap partai Laga FC kontra Persik Kediri dan PPSM versus PSIM yang saat itu keputusan hukuman berjalan cepat.
"Kami pikir kasus PSIM-Perssu mirip dengan dua pertandingan sebelumnya di ISC B. Sekarang kami bertanya-tanya, ada apa Komdis kok lamban memutuskan kasus PSIM ini," jelasnya.