Bola.com, Serui - Skuat Arema Cronus dapat pengalaman perjalanan tandang yang mengerikan saat menuju Kabupaten Serui pada Jumat (11/11/2016) siang. Berangkat dari Malang Kamis (10/11/2016) sore, mereka harus menempuh perjalanan total 20 jam.
Yang paling menegangkan justru rute dari Biak menuju Serui. Rombongan memutuskan untuk menyewa dua kapal cepat (speed boat). Di tengah perjalanan, ternyata badai datang.
"Ini perjalanan yang sangat berbahaya. Karena ada badai waktu hujan di lautan," kata pemain asing Arema Nick Kalmar.
Tak hanya itu, salah satu perahu sempat mengalami mati mesin empat kali ketika berjalan melawan badai. "Tiga jam di laut rasanya lama sekali. Gak sampai-sampai. Jangankan foto-foto, kami milih berdoa agar segera sampai di daratan," kata kiper senior Arema I Made Kadek Wardana.
Baca Juga
Tur ke Serui ini memang jadi pengalaman perdana mayoritas pemain Arema. Hanya Okto Maniani saja yang pernah menjalani perjalanan seperti itu karena pernah jadi pemain Perseru.
Para pemain Singo Edan sepakat menjadikan tur ke Serui merupakan yang paling mengerikan. "Naik kapat cepat ditambah dengan badai, ini pengalaman paling menakutkan juga karena badan ini terombang-ambing di lautan," kata pemain muda Arema Dedik Setiawan.
Begitu tiba di Serui pukul 14.00 waktu setempat, para pemain Arema langsung diistirahatkan total karena mereka sudah menghabiskan hampir seharian penuh untuk melakoni perjalanan Malang-Serui. "Lengkap sudah perjalanannya darat, udara dan lautan," canda Kadek Wardana.
Arema Cronus akan menjalani pertandingan lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo melawan tuan rumah Perseru Serui Minggu (13/11/2016) sore.
Meski baru menjalani rute melelahkan, Arema Cronus tetap menargetkan kemenangan. Karena mereka tidak ingin perjalanan mengerikan ini sia-sia. Justru kemenangan yang bisa jadi obat lelah perjalanan ke Serui.