Bola.com, Makassar - Seusai ditahan Bhayangkara FC 1-1 di pekan ke-25 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo (22/10/2016), tren penampilan Madura United seakan terus menurun. Betapa tidak, setelah itu mereka tumbang 1-2 dari Mitra Kukar pada pekan ke-26 (28/10/2016).
Madura United sempat kembali bangkit ketika menekuk tim lemah Persegres Gresik United di pekan ke-27 (4/11/2016), tetapi tim berjulukan Laskar Sape Kerrab kembali meraih hasil buruk saat berjumpa PSM, Sabtu (12/11/2016) di Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Ini menunjukkan Madura United belum kembali ke penampilan terbaiknya.
Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, mengakui permainan timnya tidak sestabil putaran pertama. Kondisi ini terjadi lantaran badai absen para pemainnya di beberapa laga terakhir. Selain tidak adanya Bayu Gatra Sanggiawan yang bergabung dengan Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF sejak pekan ke-25, beberapa pemain inti bergantian menepi.
Sebut saja Dane Milovanovic, Engelberd Sani, Erick Weeks Lewis. Mereka bergantian tidak bisa turun akibat larangan satu kali pertandingan menyusul akumulasi kartu kuning, juga menurunnya grafik permainan Pablo Rodriguez Aracil. Striker asal Spanyol tersebut akhir-akhir ini menurun, seakan kehilangan ketajamannya.
Baca Juga
Sederet persoalan ini tampaknya belum teratasi dengan baik. Kondisi ini semakin berat bagi Madura United karena di putaran kedua ini kekuatan tim-tim lain sudah lebih baik dibandingkan putaran pertama lalu. Penambahan amunisi serta sejumlah perbaikan yang dilakukan tim lain membuat setiap laga yang dijalani Madura United lebih berat.
"Situasi di putaran kedua ini memang berubah. Tim-tim yang dulu lemah, kini lebih kuat. Ini fakta yang tidak bisa dikesampingkan. Meski kami juga menambah kekuatan sebelum memasuki putaran kedua lalu. Tapi, perubahan dan perbaikan yang dilakukan tim lain berdampak signifikan, sementara kami juga meningkat, tapi lebih lambat," ujar Gomes.
Namun, Gomes tidak bermaksud mencari kambing hitam atas menurunnya capaian tim besutannya akhir-akhir ini. Di mata Gomes, timnya sebetulnya sudah cukup bagus di sejumlah pertandingan terakhir. Hal itu bisa dilihat dari penguasaan bola Madura United yang lebih dominan atas lawan-lawannya. Persoalannya, akhir-akhir ini timnya kerap kesulitan mencetak gol.
Harapan pada Patrich Wanggai untuk bisa menggantikan peran Pablo juga tidak selalu berjalan mulus. Ironisnya, di saat Patrich dan Pablo tumpul, lini kedua maupun pemain sayapnya juga kehilangan kreativitas. Akibatnya, Madura United sering kehabisan cara untuk meningkatkan produktivitas.