Bola.com, Serui - Kekalahan 0-1 dari Perseru Serui di Stadion Gelora Marora, Serui, Minggu (13/11/2016) membuat Arema Cronus kecewa berat. Hal itu diakui gelandang Singo Edan, Raphael Maitimo. Sebab, tim Singo Edan merasa selalu ada kecurangan yang terjadi kala bertanding di tanah Papua.
Gol yang terjadi saat pertandingan melawan Perseru, seharusnya tidak terjadi. Arema menilai keputusan itu kontroversial yang dikeluarkan wasit Untung di menit ke-44 sehingga striker Perseru asal Mali, Gakou Amadou, bisa menuntaskan tugasnya sebagai eksekutor penalti.
"Kami ingin juara dan ada semangat besar dalam hati. Tapi, entah kenapa selalu ada kecurangan," kata Maitimo.
Pemain naturalisasi asal Belanda itu mengaku timnya sulit mencetak gol juga karena wasit mengeluarkan keputusan yang merugikan Arema. Hal itu hampir mirip dengan kejadian di Stadion Mandala, Jayapura.
Baca Juga
Saat itu, Arema harus takluk 0-2 dari tim tuan rumah, Persipura. Arema menyebut seharusnya mendapatkan penalti setelah Maitimo didorong Tinus Pae dalam kotak terlarang. Jika Arema bisa mencetak gol, tentu situasinya akan berbeda.
Pelatih Arema, Milomir Seslija, juga mengakui timnya banyak dirugikan. Saat melawan Perseru, sebenarnya Ryuji Utomo yang dilanggar lawan. Tetapi, keputusan wasit justru sebaliknya. "Lawan yang menabrak Ryuji. Harusnya pelanggaran untuk kami. Tapi, justru tuan rumah yang dapat penalti," protes Milo.
Pelatih asal Bosnia ini pun tidak bisa menutupi kekecewaannya. Sebab, mereka datang dengan menempuh perjalanan jauh. Ditambah lagi cuaca badai yang menyeramkan.
Sebenarnya Singo Edan bersemangat menang untuk obat kelelahan setelah perjalanan jauh. Namun, hal itu sia-sia karena Arema harus pulang dengan tangan kosong.
"Pemain sudah main bagus. Babak kedua mulai melakukan tekanan. Tapi, banyak keputusan yang membuat rugi kami," kata pelatih 52 tahun itu.
Itulah mengapa, ke depan Arema meminta agar pertandingan di Serui harus bisa disiarkan secara langsung sehingga semua bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.