Bola.com, Jakarta - Jika tak ada kejadian luar biasa atau terkena cedera, Stefano Lilipaly akan tampil bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Timnas bakal berlaga di grup A menghadapi Thailand (19/11), tuan rumah Filipina (22/11), dan Singapura (25/11).
Baca Juga
Stefano harus menunggu dalam waktu yang cukup lama, sebelum akhirnya bisa bergabung di pelatnas Timnas Piala AFF 2016 yang dilatih Alfred Riedl. Pemain berusia 26 tahun kelahiran Arnheim, Belanda, ini resmi menjadi pemain naturalisasi Indonesia dari Belanda pada 2011.
Hanya, sejak dinaturalisasi, Stefano baru sekali tampil bersama Tim Garuda.
Stefano Lilipaly mengawali debut resminya di Tim Merah-Putih saat beruji coba melawan Filipina di Stadion Manahan, Solo, Agustus 2013. Ia menyumbang satu assist ke Greg Nwokolo dalam pertandingan yang dimenangi 2-0 oleh Indonesia itu.
Pelatih Timnas Indonesia saat itu Jacksen F. Tiago melayangkan pujian kepadanya. "Stefano membuktikan kelasnya sebagai pemain matang jam terbang di kompetisi Eropa. Ia sama sekali tidak kesulitan beradaptasi dengan pemain-pemain lainnya walau baru berkumpul dengan tim," kata Jacksen.
Setelah itu, Stefano tak lagi pernah punya kesempatan bermain dalam laga resmi bersama Timnas Indonesia. Bahkan untuk memenuhi panggilan bergabung ke pelatnas pun sulit.
"Pelatih dan manajemen di klub melarang saya untuk bergabung dengan timnas jika jadwal pertandingan bukan termasuk kalender resmi FIFA. Sedangkan Piala AFF tidak termasuk turnamen resmi dalam kalender FIFA. Alasan itu yang membuat klub tidak memberi izin pada saya untuk pergi mengikuti pelatnas Timnas Indonesia di masa lalu," kata eks pemain klub Belanda, Utrecht dan Almere City, ini.
Stefano bukannya tak melakukan usaha supaya mendapat lampu hijau dari pelatih dan klub. Ia mengungkapkan, relasinya dengan sang pelatih rusak lantaran hal ini.
"Saya bertengkar hebat dengan pelatih karena ngotot ingin pergi ketika mendapat panggilan dari Timnas Indonesia. Jika saya tetap pergi, klub mengancam tak mau menerima saya lagi. Sejak saat itu, hubungan saya dengan pelatih rusak. Kami tak pernah lagi bicara atau sekadar bertegur sapa," kata pemain kelahiran 10 Januari 1990 tersebut.
Agar kesempatannya membela Indonesia terbuka, Stefano sempat menerima tawaran Persija Jakarta pada tahun 2014. Sayang ia tidak lama berada di Tim Macan Kemayoran.
Stefano memutuskan pulang ke Belanda karena merasa kecewa dengan manajemen Persija yang tak menepati janji membayar gaji dan uang muka kontrak tepat waktu.
Keputusannya terbukti benar karena pada akhirnya kompetisi Indonesia Super League 2015 terhenti, karena konflik antara PSSI dengan Kemenpora. Persija lalu terjebak krisis keuangan akut.
Di Belanda, Stefano diikat kontrak oleh SC Telstar. Ia memulai petualangan baru di negara tempat kelahirannya, setelah sebelumnya sempat mengadu peruntungan di Jepang pada 2014 bersama Consadole Sapporo, klub yang kini dibela Irfan Bachdim.
Kondisi Berubah di Telstar
Kesulitan Stefano untuk bergabung di Timnas Indonesia berubah saat ia bergabung dengan Telstar yang merupakan klub Divisi Dua Liga Belanda. Ia diizinkan bergabung ke pelatnas Timnas Indonesia yang berlatih di Karawaci, Banten. Ia pun dipercaya tampil sebagai starter saat Timnas Indonesia dijamu Vietnam (8/11/2016).
"Saya berbicara baik-baik ke pelatih dan minta izin untuk pergi memenuhi panggilan pelatnas. Beda dengan pelatih di klub-klub sebelumnya, pelatih sekarang bisa mengerti dan memberi izin. Saya diberi keleluasaan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia di Piala AFF," jelas Stefano.
Hal ini jelas membuat Stefano gembira. Penantian panjang selama hampir lima tahun pun usai dan kesempatan bermain bersama Timnas Indonesia di turnamen Piala AFF 2016 kini sudah ada di depan matanya.
"Lima tahun menunggu dan akhirnya saya ada di sini, bersama timnas. Tentu saja saya senang. Saya tahu lawan yang kami hadapi tidak mudah. Saya juga harus cepat melakukan adaptasi dengan pemain lain yang sudah lebih dulu berada di pelatnas. Tapi secara keseluruhan, prosesnya berjalan baik. Rekan-rekan di tim ini menerima saya dengan sikap yang baik dan hal itu membantu saya," ujar Stefano ke Bola.com.
Menariknya, bicara soal pengalaman berlaga di Piala AFF, Stefano kalah cepat dibanding sepupunya, Tonnie Harry Cusell Lilipaly.
Tonnie memperkuat Tim Garuda di Piala AFF 2012. Sayang, sang sepupu gagal menorehkan prestasi. Timnas Indonesia yang dilatih Nilmaizar terpuruk di babak penyisihan.
Stefano tentu tidak ingin mengulang pencapaian mengecewakan Tonnie. Ia ingin membantu Timnas Indonesia mengakhiri dahaga panjang gelar juara turnamen elite kawasan Asia Tenggara sejak 1996. Pintu untuk mewujudkan hasrat itu terbuka lebar.
Pelatih Alfred Riedl sudah melempar pujian awal soal fungsi Stefano Lilipaly di Timnas Indonesia. Menurut pelatih asal Austria itu, Stefano bisa mengangkat kualitas permainan Tim Merah-Putih.
Alfred tak basa-basi kalau dirinya sejak awal menginginkan Stefano menjadi bagian dari tim asuhannya, karena tahu kiprah sang pemain terhitung bagus di Telstar. Semoga hal tersebut juga mengangkat permainan Timnas Indonesia dan membawa kesuksesan di Piala AFF 2016.