Bonek Gelar Rapat Akbar di Jatim Perjuangkan Nasib Persebaya

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 15 Nov 2016, 11:15 WIB

Bola.com, Surabaya - Nasib Persebaya kemungkinan akan ditentukan melalui Kongres Tahunan PSSI di Bandung pada 8 Januari 2017 mendatang. Namun janji PSSI itu tak menyusutkan kekecewaan Bonek Mania lantaran dibatalkannya pembahasan pemulihan status klub berjulukan Bajul Ijo dalam Kongres PSSI yang berlangsung pada 10 November 2016 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, lalu.

Untuk itu, Bonek pun merapatkan barisan dengan menggelar serangkaian rapat akbar. Bila sebelumnya rapat akbar dilakukan di satu titik, Lapangan Karanggayam, Surabaya, dan hanya melibatkan Bonek Mania, kali ini rapat akbar dilakukan dari kampung ke kampung.

Setelah sosialiasi berskala kampung, rencananya akan ditingkatkan menjadi per kecamatan. Agenda tersebut sudah mereka jalankan sejak Minggu (13/11/2016) lalu. Sesuai jadwal yang mereka buat, gerakan ini mereka lakukan sampai Desember mendatang.

Advertisement

Rapat semacam ini tak hanya terjadi di Surabaya saja, tapi juga di beberapa kota lain di Jawa Timur yang memiliki basis massa Bonek. Seperti diketahui, Bonek tak hanya berasal dari Surabaya, tapi juga kota-kota lain macam Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Probolinggo, Jember, Tuban, dan beberapa Kabupaten/kota lain di Jawa Timur.

Dedengkot Bonek Mania, Andie Peci mengungkapkan, tujuan dari rapat akbar ini hanya satu, mengajak Bonek serta warga Surabaya untuk melakukan perlawanan terhadap PSSI, oknum-oknum di PSSI, dan eks CEO Bhayangkara FC Gede Widiade yang dianggap mengambil hak Persebaya sebagai voter pada Kongres PSSI di Hotel Mercure (10/11/2016) lalu.

Agenda yang dibahas dalam serangkaian rapat akbar ini adalah memaparkan upaya-upaya kotor yang dilakukan PSSI dan beberapa oknum secara sengaja menjegal Persebaya agar tak bisa bangkit kembali. Muaranya, mendorong mereka melakukan aksi turun ke jalan secara besar-besaran pada Desember mendatang. Pusat aksi itu akan terjadi di tengah kota Surabaya.

“Aksi ini sebagai upaya kami menunjukkan pada pemerintah dan PSSI bahwa persoalan Persebaya tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka harus tahu, bahwa kasus Persebaya adalah masalah serius yang harus mereka perhatikan dan dituntaskan,” terang Andi.

Andi menolak anggapan bahwa Bonek dan warga Surabaya meminta, apalagi mengemis kepada pemerintah dan PSSI. Tapi bagi Andi, ini sudah menjadi kewajiban bagi mereka untuk mengembalikan hak Persebaya.

Saat ini, rapat akbar masih terus berjalan di beberapa titik. Bahkan jumlah Bonek dan warga Surabaya yang hadir dalam rapat ini terus bertambah. Ia percaya, PSSI dan seluruh stake holder sepak bola Indonesia akan terperangah melihat aksi yang mereka gelar nanti.

“Jika mereka berpikir kami main-main, itu salah besar. Arek Suroboyo dan Boneknya tidak pernah omong kosong. Kami akan tunjukkan pada mata mereka bahwa kami serius untuk melawan ketidakadilan terhadap Persebaya,” tegasnya.

Berita Terkait