Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) dikenal sebagai tim yang sering menelurkan talenta-talenta muda berbakat. Banyak dari mereka yang mampu menembus skuat inti hingga akhirnya menjadi pemain andalan The Red Devils.
Baca Juga
Sebut saja nama-nama beken produk asli akademi Manchester United yang di antaranya seperti Sir Bobby Charlton, David Beckham, Ryan Giggs, hingga Paul Scholes. Para pemain tersebut merupakan talenta berbakat yang sukses membawa Setan Merah meraih prestasi.
Namun, Manchester United terkadang tidak selalu bisa memaksimalkan bakat-bakat yang ada di akademinya. Tidak jarang, banyak darah muda yang memiliki potensi menjadi pemain hebat, disia-siakan tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut.
Bola.com mencoba merangkum beberapa pemain asli akademi Manchester United. Berikut ini adalah ulasannya:
1. Michael Keane
Keane dipromosikan ke skuad utama Manchester United pada 11 Januari 2011. Namun, pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut tidak kunjung mendapat tempat di skuat utama yang ketika itu masih dilatih Sir Alex Ferguson.
Pemain 23 tahun itu beberapa kali harus dipinjamkan ke berbagai klub Inggris lainnya, seperti Leicester City, Derby County, Blackburn Rovers, hingga Burnley. Akan tetapi, pada akhirnya Keane dinilai manajemen The Red Devils tidak mengalami perkembangan.
Alhasil, Keane lantas dilepas secara permanen ke Burnley, dengan nilai transfer sebesar 2,56 juta euro (Rp 36,82 miliar) per 12 Januari 2015.
Sejak saat itu, Keane langsung menjadi barisan inti skuad asuhan Sean Dyche tersebut. Tercatat, musim ini saja Keane telah bermain sebanyak 11 laga di Premier League bersama Burnley.
2. Ryan Shawcross
Shawcross sempat digadang-gadang sebagai bek tengah masa depan Manchester United. Pemain 29 tahun itu dinilai memiliki bakat untuk menjadi pemimpin di barisan pertahanan.
Akan tetapi, Shawcross nyatanya gagal menjawab ekspektasi itu. Ketika mendapat promosi ke skuat utama Setan Merah pada 1 Juli 2006. Dia gagal bersaing dengan para bek mapan yang dimiliki United kala itu seperti, Rio Ferdinand, Mikael Silvestre, Nemanja Vidic, serta John O'Shea.
Alhasil, manajemen United memutuskan untuk meminjamkan Shawcross ke klub asal Belgia, Royal Antwerp, selama semusim. Namun, United akhirnya melego sang pemain ke Stoke City pada 1 Juli 2007. Bersama The Potters, Shawcross telah bermain sebanyak 357 pertandingan dan mencetak 22 gol plus 15 assist.
3. Danny Drinkwater
Drinkwater bergabung bersama akademi Manchester United ketika berusia sembilan tahun. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu terus mengalami perkembangan. Pada akhirnya, dia mendapat promosi ke skuat utama pada 1 Juli 2008.
Namun, pemain 25 tahun itu gagal menembus skuat inti Setan Merah. Drinkwater tidak mampu bersaing dengan para pemain tengah United seperti Michael Carrick, Paul Scholes, Anderson, hingga Darren Fletcher.
Lantas, Drinkwater terpaksa harus dipinjamkan ke beberapa tim asal Inggris, seperti Huddersfield Town, Cardiff City, Watrod, serta Barnsley FC. Akan tetapi, pada 20 Januari 2012, United akhirnya menjual sang pemain ke Leicester City dengan harga sebesar 900.000 euro (Rp 12,99 miliar).
Keputusan Drinkwater untuk hengkang dari Old Trafford tidaklah keliru. Sebab, pemain berpostur 177 cm itu sukses menyabet trofi Premier League bersama The Foxes pada musim 2015-2016.
4. Ravel Morrison
Morrison lahir di Wythenshawe, Manchester, 2 Februari 1993. United menemukan sang pemain melalui mantan staf kepelatihan Setan Merah, Phil Borgan. Sang pemain sempat disebut-sebut sebagai pemain masa depan tim peraih tiga trofi Liga Champions itu.
Bahkan, Sir Alex Ferguson pernah menyebut jika Morrison merupakan pemain muda terbaik saat itu. Alhasil, United tidak ragu memberi Morrison kontrak profesional pertamanya ketika masih berusia 17 tahun, pada 2 Februari 2010.
Namun, nama Morrison perlahan mulai meredup. Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu bahkan tidak pernah sekalipun dipromosikan ke skuat senior United.
Alhasil, Setan akhirnya melepas sang pemain ke West Ham United dengan nilai transfer sebesar 785.000 euro (Rp 11,31 miliar). Akan tetapi, selama tiga musim kontraknya bersama The Hammers, Morrison lebih sering menjalani masa peminjaman bersama tim-tim lain.
Cardiff City, Queens Park Rangers, serta Birmingham City, adalah nama-nama klub yang meminjam gelandang asal Inggris itu dari tim asal London tersebut. Namun, pada 8 Februari 2015, West Ham tidak berniat untuk mempernjang kontrak sang pemain.
Lantas, Saat ini Morrison bermain bersama klub Serie A, Lazio. Dia terikat kontrak bersama tim Elang Ibukota itu hingga 30 Juni 2019.
5. Federico Macheda
Macheda sejatinya bukanlah pemain asli didikan akedemi Manchester United. Namun ketika masih berusia 16 tahun, pria asal Italia itu sempat bermain bersama skuad junior Setan Merah.
Macheda sempat menjadi buah bibir saat mencetak gol kemenangan Manchester United pada laga debut melawan Aston Villa, 5 April 2009. Musim berikutnya, Macheda mulai dipercaya tampil di skuat inti.
Masalah yang sering dialami oleh kebanyakan pesepak bola muda adalah soal persaingan. Hal tersebut juga dialami Macheda. Pemain kelahiran Roma itu gagal bersaing dengan para barisan penyerang The Red Devils ketika itu seperti Wayne Rooney, Danny Welbeck, hingga Dimitar Berbatov.
Lantas, Macheda pun harus dipinjamkan ke berbagai klub agar bisa memaksimalkan potensinya . Akan tetapi, hal tersebut tidak berhasil hingga akhirnya United menjual sang pemain ke Cardiff City secara gratis pada 1 Juli 2014.
Meski sudah berganti kepemilikian, tidak membuat Macheda menemukan permaninan terbaiknya. Alhasil, Cardiff tidak berkeinginan memperpanjang kontrak pemain 22 tahun itu. Kini, pemain didikan akademi Lazio itu tidak bermain di klub manapun.
Sumber: Berbagai sumber