Kesamaan Nasib Pelatih dan Kiper Arema dengan Aji Santoso

oleh Iwan Setiawan diperbarui 17 Nov 2016, 08:30 WIB

Bola.com, Banjarmasin - Kekalahan 0-1 Arema Cronus di kandang Perseru Serui, Minggu (13/11/2016) pada Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo pekan ke-28 ternyata berbuntut panjang. Pasalnya, wasit yang memimpin pertandingan, Untung, melaporkan pelatih Arema Milomir Seslija dan kiper veteran Achmad Kurniawan.

Operator TSC, PT Gelota Trisula Semesta (GTS) sudah melayangkan surat pemberitahuan tertanggal 14 November dengan nomor 233/GTS-DISIPLIN/XI/2016) kepada manajemen Arema. Isi surat itu, Milo dinyatakan melakulan intimidasi sedangkan AK berupaya menyerang wasit.

"Kami diminta melakukan klarifikasi kepada GTS dan komdis tentang kejadian itu. Semoga tidak ada sanksi," kata Sudarmaji, Media Officer Arema.

Biasanya, meski sudah dilakukan klarifikasi, sanksi tetap dijatuhkan. Hanya berat atau tidak sanksinya tergantung pada klarifikasi yang diberikan. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, Milo Seslija dan Achmad Kurniawan bisa saja mendapat larangan mendampingi tim dan bermain saat pertandingan melawan Barito Putera Sabtu (19/11/2016).

Advertisement

Hal ini pernah dialami pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso beberapa pekan lalu, di Serui. Aji dilaporkan melakukan intimidasi dan akhirnya dilarang mendampingi tim satu pertandingan plus denda 10 juta rupiah.

Di awal TSC, dua pemain Semen Padang, yakni Jandia Eka Putra dan Cristovel Sibi, sempat dijatuhi sanksi larangan bermain enam bulan setelah melakukan penyerangan wasit yang juga terjadi di Serui. Namun, dua pemain itu akhirnya dapat keringanan hukuman setelah melakukan banding.

Ketika dikonfirmasi, Achmad Kurniawan mengaku hanya mengejar wasit saja. Dia tidak melakukan upaya untuk menyerang. Kiper 37 tahun ini hanya bertanya untuk keputusan penalti yang diberikan kepada tuan rumah Perseru. "Saya tidak menyerang wasit," tegasnya.

Achmad Kurniawan paham jika sudah ada beberapa pemain dan pelatih yang terkena sanksi karena tidak puas dengan kepemimpinan wasit. Artinya, memang ada yang salah dengan wasit. Sebab, banyak klub sudah merasa dikerjai di Stadion Gelora Marora.

"Semua tindakan itu pasti ada penyebabnya. Silakan coba tanya tim yang sudah main di Serui seperti apa rasanya," tegas kiper kakak Kurnia Meiga itu.