Bola.com, Surabaya - Laga Timnas Indonesia melawan Thailand, Sabtu (19/11/2016) di pertandingan perdana Grup A Piala AFF 2016 di atas kertas bakal menjadi milik Thailand. Pasalnya, tim berjulukan The War Elephants memiliki semua syarat untuk memenangkan pertandingan ini.
Persiapan Thailand lebih panjang ketimbang Indonesia. Seperti diketahui, masa berkumpul Tim Garuda relatif singkat akibat konflik lebih dari setahun terakhir yang melanda sepak bola Indonesia. Secara tim, Thailand pasti juga lebih kompak dibanding Boaz Solossa dkk.
Timnas Indonesia sudah lama tidak tampil di ajang internasional semacam ini. Vakum di event seperti itu dalam durasi yang cukup lama tentu berpengaruh pada kesiapan mereka menghadapi tim kuat macam Thailand. Sementara lawan masih rutin bertanding di pentas internasional.
Perbedaan jam terbang di kancah internasional antara pemain Thailand dengan Indonesia ini bisa jadi pembeda di pertandingan tersebut, baik secara teknik maupun mentalitas. Thailand jelas sudah teruji kualitasnya, sementara Indonesia belum.
Baca Juga
Ingat, Thailand adalah juara bertahan. Sebanyak empat gelar Piala AFF sudah mereka koleksi. Itu artinya Thailand sangat siap menghadapi Piala AFF yang sebetulnya hanya sebagai sasaran antara bagi mereka. Sebetulnya sejak 10 tahun terakhir target Thailand sudah di level Asia, bukan ASEAN.
Satu lagi yang bisa dijadikan catatan adalah kondisi fisik dan stamina pemain timnas yang belum maksimal. Hal itu tergambar jelas ketika Tim Merah-Putih tumbang di tangan Vietnam di Hanoi. Meski tampil bagus, gol ketiga sekaligus penentu kemenangan Vietnam mengindikasikan konsentrasi para pemain Indonesia menurun akibat stamina yang merosot.
Kendala lain yang dihadapi Alfred Riedl selama pemusatan latihan (TC), timnas yang hanya bisa memanggil dua pemain saja juga menyebabkan timnas tidak punya banyak kesempatan untuk memantau kondisi pemain dengan saksama. Pemanggilan pemain, khususnya Muchlis Hadi Ning Syaifulloh juga dilakukan tanpa pijakan yang jelas.
Peluang Indonesia untuk memenangi pertandingan ini bukan berarti sudah tertutup. Sepak bola dimainkan selama 90 menit, semua masih bisa terjadi. Saat ini modal terbesar Indonesia adalah semangat untuk membuktikan bahwa mereka bisa berbuat lebih. Dengan begitu, kejutan bisa saja terjadi.
Kembali pada catatan di atas, dengan semua kelebihan Thailand, secara persentase kans Thailand untuk memenangi laga ini masih lebih besar dibanding Timnas Indonesia. Perbandingan persentasenya bisa mencapai 60 persen berbanding 40 persen untuk Thailand.
*Ferril Raymond Hattu adalah mantan peraih medali emas SEA Games 1991, mantan pemain di beberapa klub seperti Niac Mitra dan Petrokimia Gresik